CHAPTER 1
BAGAIMANA AL QUR’AN MENYEMBUHKAN!?
A. HAKIKAT KESEMBUHAN.
“Al Qur’an adalah obat yang baik bagi jiwa yang baik dan
qalbu yang hidup. Ia tidak sekedar menyembuhkan namun juga mengubah
keseluruhan hidup manusia”.
Allah adalah Dzat Yang Maha Tinggi, sementara jalan-jalan menuju puncak
itu seluruhnya meninggi dan kadang menyesakkan. Butuh secangkir
kesabaran untuk mengenyam dan menelah setiap kerikilnya, butuh proses
untuk menggapai rahmat Allah. Dan hanya orang-orang terpilihlah yang
akan meraih kemenangan besar, tidak hanya di puncak sana namun di
keseluruhan proses dalam menjalaninya.
Dalam hidup pun demikian, kita tidak bisa begitu saja lari dari
kenyataan dan menciptakan sebuah kehidupan baru yang kita impikan.
Proses menuju kesembuhan dengan teraphy Al Qur’an tidak sesederhana
meramu mie instant, ini tentang
sebuah peperangan antara dua ruh. Ruh manusia dan ruh jahat yang
mempengaruhinya, dimana jasad adalah medan pertempuran yang menderita
dan terjajah. Untuk mengakhiri penjajahan ini, maka jiwa yang terpenjara
harus segera dibebaskan agar ruh yang murni itu kembali mengambil alih
dan melakukan stabilisasi seluruh wilayah kekuasannya.
Masalah Jin itu jauh lebih rumit dari yang pernah kita bayangkan,
karena tidak semata-mata Jin terkutuk itu masuk kedalam tubuh dan
menguasai ubun-ubun dan jasad manusia sesuka hatinya jika tidak ada
sebab dan turunnya izin dari Allah yang menciptakan mahluk-Nya sebagai
ujian untuk manusia! Kesemuanya bak
mata rantai yang saling berkaitan, sebuah rangkaian menakjubkan yang
akan membawa pada sebuah keputusan dan perubahan besar jika anda segera
mengambilnya!
Tidak sedikit mantan ahli-ahli maksiat itu saat ini menjadi
balatentara Allah yang paling gigih memusuhi iblis dan balatentaranya,
praktisi-praktisi ruqyah yang diubah dari pasien itu bahkan paling
banyak memenggal leher-leher syaitan biadab laknatullah alaiyh karena
merekalah yang tahu persis anarkisme syaitan pada manusia. Namun, tidak
sedikit pula pemalas yang hingga saat ini masih betah menjadi pecundang
yang ridho jasadnya disarangi syaitan. Ia enggan bangkit dan mendaki
menuju puncak kemenangan karena tidak mau berubah atau mengubah strategi, sementara syaitan setiap saat meng-upgrade tipudayanya. Ia malas
sementara syaitan bersungguh-sungguh, syaitan mengintainya siang dan
malam sementara manusia masih ragu tentang keberadaan syaitan dan
anarkismenya. Syaitan terus menyusun kekuatan dan ia terus menjauh dari
Allah..
Saudaraku yang dirahmati Allah, rahasia kesembuhan melalui teraphy al
Qur’an tidak sekedar tehnik dan bacaan, namun ada hakikat agung
didalamnya. Karena ada ruh jahat yang tersenyum memperhatikan tingkah
unik kita. Ada balatentara yang siap siaga siang dan malam, mengintai
dan tidak pernah tidur! Ada api permusuhan yang tidak akan pernah padam. Ada kekuatan yang semakin menguat mengiringi bertumpuknya dosa, riba dan kesyirikan!
Ayyuhal mukminin, jika kita mau bersungguh-sungguh, maka jiwa
yang terpenjara itu akan segera menemui jalan pulang menuju sebuah
kebebasan dan kebahagiaan yang sejati, bahkan kekal dunia dan akhirat.
Namun, kita tidak akan pernah menang sebelum deklarasi permusuhan dengan
iblis dan seluruh balatentaranya dikobarkan dan dijaga dalam jaga dan
tidur kita. Kita tidak akan pernah kuat selama kita enggan mendekat Dzat
yang Maha kuat. Kekuatan itu tidak akan pernah kokoh Jika masih ada
hati yang hasad dan dengki terhadap sesama jundi. Kekuatan itu tidak
akan pernah mengakar selam Rasulullah ﷺ tidak pernah hidup di Qalbu setiap ummat!
Al Qur’an ini tidak akan dimenangkan Allah selama ia hanya Jadi
mantra kesembuhan. Taubatannasuha, pembenahan akdah, pembetulan tauhid
dan peleburan jiwa dengan sunnah itu mutlak harus dilakukan dalam proses
menggapai rahmat Allah!
“Puncak kesembuhan adalah saat kita ridho Allah sebagai Robb kita, Islam agama kita dan Muhammad
nabi kita. Lalu Allah ridha kepada kita dan disanalah hilang semua
kesakitan. Allah mengizinkan pedihnya rasa perpisahan untuk menciptakan
rasa lain yang lebih menakjubkan disebuah pertemuan kelak atau sekedar
menyempurnakan rasa indahnya kerinduan yang tak pernah ada dalam
kebersamaan dulu!”
Banyak hati yang tidak bersyukur dengan kenabian Rasulullah ﷺ.
Betapa banyak ahwat dan ummahat dinegeri ini yang bertolak belakang
dengan statusnya sebagai muslimah bahkan mereka membenci jilbab atau
niqab. Betapa banyak ikhwan yang tidak lagi memperhatikan keluarganya
“Apakah anak istrinya aman dari api neraja kelak?” betapa banyak manusia
yang lupa kepada Al Qur’an, membacanya atau lebih-lebih menyimpannya dihati dan menerapkannya dalam kehidupan.
Wajah dan hati ummat saat ini sudah berpaling dari sunnah, bahkan
mereka gerah dengan sunnah. Lembah-lembah hati umat ini telah kering
dari Al Qur’an, lalu bagaimanakah tiba-tiba al Qur’an ini bisa
menyembuhkan?
Tidak wahai hati yang sakit. Al Qur’an ini akan berfungsi sebagai
obat yang baik hanya bagi jiwa yang baik dan qalbu yang hidup. Qalbu
yang hidup, qalbu yang merindukan surga, qalbu yang merindukan sebuah
pertemuan dengan Sang Maha Penyembuh! Al Qur’an ini hanya akan menjadi
obat yang baik bagi jiwa yang baik atau jiwa yang ingin menjadi baik.
Jasad yang sakit adalah rumah dari hati yang sakit, jiwa yang
pedih karena sebuah perpisahan panjang.. jiwa itu rindu, rindu ingin
bertemu. Jiwa itu terlalu lama menanti, ia rindu pada sebuah masa dimana malam itu hidup dengan doa dan air
mata ketakutan. Dua rakaat saja sulit, malam telah gelap gulita dan
syaitan menguasai shubuhnya.. sakit itu adalah seruan dari al Mukmin!
Jantung Spiritual
“Sakit adalah alarm
hati, sebuah peringatan buat jasad. Ia memberitahu bahwa si qalbu yang
diam itu sedang sakit dan ingin diobati. Hati itu terbelenggu
sihir-sihir ad-Dunya! Ia terbelenggu dengan syirik, ia marah karena sang
jasad itu berlari kearah yang berlawanan dengan kebahagiaan hati. Ia
menderita dan ingin kembali. Dan Allah Yang Maha Penyayang itu menyeru..
Allah menyeru kepada jasad yang kelelahan itu dengan penyakit yang tak
ada obatnya selain al Qur’an”.
Kesembuhan ini bukan sekedar mantra-mantra Al Qur’an, bukan sekedar
sakit dan sembuh, bukan sekedar pengobatan jasad namun seruan kepada
perubahan menyeluruh. Akidah, tauhid, pola fikir, pola makan dan pola
hidup yang sunnah. Tentu saja, ingin sembuh dengan cara sunnah maka
harus hidup nyunnah. Dan tidak ada tawar-menawar didalamnya. Anda mau
sembuh, maka anda harus hijrah! Hijrah dari massa jahiliyah ke sunnah
hingga kita mencintainya, karena jallan inilah yang akan membawa ruh
kita menghadap Allah dengan selamat dan diridhai.
Al Qur’an yang kita dibacakan itu tidak hanya ditujukan kepada
telinga untuk merapikan gelombang otak, namun juga menembus kepada qalbu
manusia yang tersembunyi di dalam jantung manusia secara biologis.
Tidak rahasia lagi, penyakit jiwa atau psikis bisa menimbulkan
pengaruh pada jasad bahkan hancurnya milyaran sel yang menyebabkan
menurunnya berat badan. Jika ini berlanjut maka akan menyebabkan depresi
bahkan kegilaan, baik disebabkan oleh keberadaan syaitan atau bukan
yang jelas teraphy al Qur’an sangat berpengaruh kepada jasad yang sakit
diakibatkan sakitnya psikis atau yang dikenal dengan psikomatis
(penyakit psikis yang berpengaruh kepada jasad). Ini menambah keyakinan
tentang teori dari sebuah penemuan seorang ahli jiwa, bahwasannya dalam
jantung manusia ada akal atau yang mereka kenal jantung spiritual. Hal
yang mempengaruhi jantung Sehat atau sakitnya jantung biologis.
Lalu bagaimana dengan keberadaan fikiran atau organ otak manusia?
Otak merupakan sambungan atau lanjutan dari jantung. Dalam jantung,
ada syaraf-syaraf yang bersambung ke otak. Otak sendiri ada dua bagian,
yaitu otak kanan yang disebut EQ, tempat syaraf emosional, seperti
marah, sedih, senang, takut, dll. Disinilah yang menghubungkan dengan
nafsu yang berpusat di jantung. Yang kedua yaitu otak kiri yang
menghubungkan syaraf memory, kecerdasan, berfikir, daya ingat, rasional,
yang disebut IQ pusat intelegensi, di sinilah pusat aqal yang
berhubungan dengan syaraf di jantung.
Maka dari itu jantung bukan sekedar pemompa energy yang berupa darah
menuju ke otak, sebab jantung adalah pusat segala energy yang ada,
detakan jantung itu tidaklah bekerja otomatis, tapi di kendalikan oleh
Sang Maha Pengendali. Saat manusia menforsir daya otak kiri-nya, maka
jantung bereaksi, begitu juga jika perasaan cinta, benci, senang, sedih,
di otak kanan bangkit, maka akan bereaksi pada jantung.
Menakjubkan sekali ketika teraphy al Qur’an dipusatkan ke jantung,
hasilnya sungguh mengesankan. Penyakit sekaliber jantung koronerpun
sembuh, tentunya atas izin Allah dengan menggali faktor-faktor
kesembuhan secara spiritual dan biologis yang disinergikan.
Kunjungan saya pertama kali di gorontalo kemarin (4-8 April
2012) makin meyakinkan saya untuk lebih serius mengalami riset jantung
koroner atau bahkan kesembuhan Jantung secara menyeluruh dengan teraphy
Al Qur’an. Banyak testimoni dari pasien yang menyatakan kesembuhannya
dari penyakit jantung, bahkan sekelas jantung koroner setelah mengikuti
pelatihan dan teraphy RehabHati di Sultra beberapa bulan lalu dan
akhirnya mengundang saya ke daerahnya di Gorontalo. Penyakitnya yang
telah ditangani doktor ahli jantung setempat ternyata tidak membuahkan
hasil, dan berhasil muntah darah sehari paska pelatihan dan kemudian
terjadi kesembuhan secara perlahan hingga sempurna. Bahkan kesembuhan
jantungnya secara biologis diikuti kesembuhannya dari cemas dan paranoid
yang dialaminya selama 30 tahun lebih.
Ini kesembuhan penyakit jantung ke 4 selain klien RehabHati di Kota
Jakarta, Surabaya dan Malang sebelumnya. Uniknya, kesembuhan seorang
anak dari penyakitnya dari jantung adalah tanpa teraphy. Seorang Ibu
berkisah, bahwa ia dan cucunya berkunjung ke kantor RehabHati di Depok
dan kebetulan saat itu saya masih di Kediri (walimatul ursy) dan
sepulangnya dari RumahRehab cucunya muntah darah dan jantungnya sembuh.
Sebagai catatan beliau adalah cucu dari korban sihir Eyang Subur.
Banyak hal yang menakjubkan dalam al Qur’an. Termasuk testimonial
seorang Ibu di Pelatihan RehabHati Gorontalo yang berhasil mengobati
kangker darah akut yang sudah merambatkan pendarahan ke mata (atas izin
Allah) hanya dengan al Fatihah yang dibacakan 7kali ke zaitun, madu dan
Herba sederhana yang saya resepkan via inbox facebook. Dan murid beliau
sudah sembuh ketika kami bersua di Gorontalo kemarin.
Bukan tidak mungkin, kelak al Qur’an menjadi obat yang tidak tertolak
untuk berbagai penyakit medis yang selama ini biasa ditangani di rumah
sakit-rumah sakit professional. Benarlah sabda Rasulullah ﷺ,
bahwasannya”Dalam tubuh itu ada segumpal daging jika segumpal daging itu
baik maka baiklah keseluruhannya jika ia buruk maka buruklah
keseluruhannya. Segumpal daging itu adalah qalbu (Jantung)”.
Alhamdulillah, selama ini fokus penyembuhan rehab hati fokus ke hati
(qalbu) yang dikenal dengan Tazkiyyah an Nafs karena saya telah lama
menteorikan bahwa kesembuhan qalbu mempengaruhi lebih dari 70%
kesembuhan jasad secara menyeluruh.
Analogi Kesembuhan Sejati
Jika kita melihat ada genangan air
dirumah, biasanya kita akan segera membersihkannya atau
mengeringkannya. Jika hal ini terulang, maka sebagian besar dari kita
akan membersihkan lagi namun manusia yang berfikir akan mencari
penyebabnya untuk mencari solusinya. Jika kemudian diketahui sebabnya
adalah karena atap yang bocor, maka kita akan menutupnya atau mengganti
gentingnya dengan yang baru. Namun jika besok atap itu bocor lagi, dan
tiap hari demikian apakah tiap hari anda akan mengganti genting itu?
Jawabnya tentu tidak, kita akan mencari penyebab bocornya genting
itu. Misalnya, diketahuilah bahwa penyebabnya adalah tikus maka yang
akan kita lakukan adalah menangkap tikusnya, tidak hanya memperbaiki
gentingnya. Jika memungkinkan, bahkan kita bunuhi tikusnya dan buat
pagar yang kokoh hingga tidak ada satu tikuspun menyentuh rumah kita!
Ini adalah kesimpulannya, selama ini pengobatan medis hanya menyentuh
sampai pada tingkat pengeringan genangan air dan tidak mencari akar
permasalahannya. Tentunya, sebagai muslim yang cerdas, kita tidak hanya
jadi tukang pel untuk becek yang disebabkan tikus-tikus diatas genting
namun tangkap dan bunuhi setiap tikus dan mahluk yang menyebabkan bocor
tadi. Jangan panggil dokter untuk mengepel rumah apalagi tiap hari? Cari
penyebab bocor dan tutupi atau cari mahluk penyebab kerusakan itu.
Seperti itulah teraphy Al Qur’an dan sunnah bekerja, tidak hanya
menghancurkan penyakit namun juga membentengi dari kedatangannya lagi.
Dalam ruqyah yang syar’ie ada pembetulan tauhid dan self healing ( ruqyah mandiri
berupa program pemulihan dan penjagaan dengan ritual sunnah yang sahih)
sehingga tikus-tikus tauhid akan berfikir ribuan kali untuk datang
kembali dan merusak istana hati seorang hamba Allah yang bertauhid.
Bagaimana halnya dengan pengobatan sunnah lain semisal hijamah dan
madu bekerja? Bekam jika disinergikan dengan do’a (ruqyah syariyyah),
maka akan menarik syaitannya keluar. Seperti menarik tikus-tikus tauhid,
namun tidak menjaga dari kedatangannya makanya ada bekam rutin.
Begitupun dengan herbal, jika digabung dengan do’a (ruqyah syariyyah)
maka hasilnya akan beratus-ratus kali lipat lebih dahsyat. Karena
selain kemampuan dan berkah dari herbal yang sunnah yang memang bekerja
secara Ilmiyah pun mampu meregenarasi atau memuliakan sel yang mati atau
dirusak syaitan tadi ditambah atau digandakan dengan do’a yang membakar
dan menghancurkan rumah-rumah penyakit yang ditimbulkan syaitan.
“Dari sini kita menyimpulkan bahwa jika ruqyah syariyyah, hijamah
dan herbal sunnah digabungkan maka dunia tidak butuh lagi rumah sakit.
Dunia saat ini butuh Rumah Sehat!”
Kenapa al Qur’an mengobati dari akarnya? Karena al Qur’an yang
dibacakan sesuai tehnik yang tepat akan menembus qalbu dan
meluluhlantakan sumber penyakit di “Jantung Spiritual” manusia. Jantung
Biologis akan sehat, sirkulasi darah kembali normal dan tubuh kembali
normal. Biidznillah.
Effect Alqur’an Kepada Jasad
“Al Qur’an ini hanya akan ber effect kepada jasad yang qalbunya sudah terbebas dari kesombongan”.
Dalam memahami sebuah hal kita harus fokus pada sebuah hal yang baik
bagi jiwa kita, baik bagi orang lain dan baik menurut Allah yang bisa
kita selami dari telaga keilmuan Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam
beserta sumber sahih lainnya yang tak akan habis sepanjang masa.
Namun jika logika tidak bisa berkata-kata, maka disana iman
seharusnya bicara. Bukan nafsu atau ubun-ubun si pendusta yang membusa
bak buih dilautan tak berguna. Kita harus pandai melihat, membaca,
berfikir, menganalisa, membuktikan, mengumpulkan data, melakukan
perbandingan, menyimpulkan dan lalu berbicara dengan cara yang baik.
Tidak asal berkata, karena setiap kata dan semua ada hisabnya.
Saya ingin menjawab semua details tentang fenomena reaksi
jasad/kesurupan yang erat kaitannya dengan teraphy Al Qur’an. Semoga
Allah meneduhkan jiwa dan qalbu kita dengan hikmah-hikmah Nya yang
bertebaran disemesta raya ini.
“Kenapa orang sehat dibacakan Al Qur’an lalu kesurupan dan peruqyah berupaya menyadarkannya lagi?”
Kesurupan, atau peristiwa dikuasainya jasad oleh syaitan terjadi
ketika jiwa manusia itu melemah atau syaitan menguat lantaran jebolnya
dinding tauhid di Qalbu seseorang. Kesurupan adalah fenomena atau salah
satu dari puluhan karakteristik atau Ciri seseorang sedang dalam
gangguan syaitan.
Syaitan yang menguasai bukan dari luar, namun dari dalam jasad orang
yang terkuasai. Saat dibacakan al Qur’an, syaitan yang selama ini diam
(mengganngu secara diam-diam) kemudian bicara. Harus dicatat, syaitan
atau jin ingkar hanya akan bicara ketika ia terancam. Tujuan dia bicara
adalah untuk mengelabui atau menyerang peruqyah dengan tipu daya agar
menghentikan bacaan. Setelah bacaan terhenti ia nyaman kembali.
Orang yang diteraphy tentu saja orang yang sakit, bahkan orang yang
sakit dan sadar bahwa ia sakit. Baik sakit jasadnya atau sakit psikisnya
atau bahkan sakit psikis yang berakibat kepada fisiknya yang kemudian
dikenal dengan psikomatis.
Jadi kesurupan itu sebuah peristiwa ketika syaitan menguasai jasad
manusia, dan ini biasanya tidak diinginkan manusianya. Kecuali beberapa
orang yang tidak paham tentang bahaya kesurupan bagi dirinya, biasanya
mereka sengaja mencari kesakitan dengan mengundang atau mempersilahkan
syaitan masuk kedalam dirinya.
Selanjutnya, adakah dalil kesurupan?
Sudah jadi pengetahuan umum, dalilnya ada pada surah pertama dalam al
Qur’an ayat 275; ” Dan orang orang yang memakan harta riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kesurupan setan lantaran
tekanan penyakit gila…”. juga riwayat-riwayat sahih dari Mathar bin
Abdurahman, Yala bin Murah ra, Jabir bin Abdullah ra, Abdullah bin Abbas
ra, Atha bin Abu Rabah ran juga Abdullah bin Masud ra dan sederet
sahabat lain dalam kitab yang sahih menceritakan tentang hal kesurupan
ini. Bahkan Rasulullah ﷺ punya do’a tersendiri yang beliau baca
sebelum shalat untuk menghindari terkuasainya jiwa oleh syaitan.
Begitupun dengan dalil aqli, seharusnya orang berakal dan beriman
sudah tidak meragukan lagi tentang anarkisme syaitan dan kemampuannya
yang memang memungkinkan jika mereka yang bersifat seperti angin/halus
itu mungkin masuk ke jasad manusia lalu mempengaruhi hati. Hati atau
qalbu disini adalah jantung spiritual manusia yang memang mempengaruhi
otak yang menjadi Pusat komando tubuh manusia.
Baiklah, sekarang saya beralih kepada tujuan jin meraksuki manusia
saat dibacakan Al Qur’an menurut versi analisa bebas saya sejauh jalan
yang telah saya lalui 3 tahun ini di lebih dari 30 kota di indonesia;
1. Syaitan ingin menghalangi bacaan al Qur’an yang dibacakan peruqyah
untuk qalbu pasien dengan membuat teriakan atau tangisan palsu!
2. Syaitan mengalahkan perhatian dan fokus peruqyah.
3. Syaitan ingin buat fitnah dan menunjukan kesombongannya.
4. Membuat peruqyah gentar hingga akhirnya jatuh kepada syirku khoufin.
5. Anarkisme syaitan. Dll
Dari sederet tujuan syaitan tersebut, ada hikmah yang Allah ingin
tunjukan kepada manusia yang berakal. Dari itulah Allah izinkan, dengan
kesurupan saat dibacakan al Qur’an ada beberapa hikmah:
1. Allah menurunkan rahmatNya dengan menunjukan kepada manusia yang sudah taubat aitu dengan menunjukan siapa musuhnya.
2. Memudahkan peruqyah untuk memenggal leher syaitan dihadapannya.
3. Menjadi tolak ukur keyakinan bahwa apa yang manusia pelajari
(berupa ilmu atau kesakitan atau hal yang selama ini dianggap hikmah itu
salah).
4. Manusia bisa melihat dengan nyata bahwa syaitan itu musuh yang nyata. Dll
Kenapa Kesurupan?
Sebagaimana kita ketahui, reaksi puncak dari kesurupan adalah
terjadinya disfungsi organ tubuh yang membabi buta. Seperti gerakan
memukul tak tentu arah, kedutan, getaran, hingga gerakan tertentu yang
sistematis semisal teriakan memaki, membentuk tangisan atau menyerang
pemicu suara tertentu.
Ini menarik, teori psikology tidak mungkin bisa menjelaskan secara
sempurna bagaimana hal ini bisa terjadi. Psikology, jikapun bisa
mengilmiahkan namun tidak bisa memberi solusi dengan sempurna atau
mencabut hingga ke akar penyakit. Karena akarnya bersifat ghaib atau
berupa spirit yang tidak pernah dibahas di dunia barat. Paling banter
mereka menyebutnya emotional atau emosi yang dalam al Qur’an disebut
nafsu. Sedangkan alhamdulillah, kita dalam Islam telah bisa memisahkan
tentang perbedaan an Nafs, jiwa, ruh, qalbu, nurani dan banyak hal lain
yang menjadi pemicu disfungsi organ tubuh manusia.
Baiklah, bagaimana terjadinya proses kesurupan?
Allah azza wa jalla berfirman; “Dia (Allah) menciptakan jin dari
nyala api” (ar Rahman 15). Dalam tafsirnya Abdullah bin Abbas ra
mengadakan bahwa maksud api didalam ayat tersebut adalah jilatan api.
Sedangkan jilan api adalah angin panas yang keluar dari api. Maka dari
itu syaikh Wahid Abdussalam Bali mendefinisikan bahwa jin adalah angin.
Rasulullah ﷺ juga memberitahukan bahwa jin itu ada 3 jenis,
sebagiannya adalah bisa terbang.
Baiklah, jika jin itu bentuknya halus menyerupai angin maka mungkin
sekali ia masuk ke tubuh manusia dari rongga tubuh manusia (pori-pori
kulit). Bahkan saya pernah mendapat pengakuan jin masuk dihidung saat
manusia melakukan olah pernafasan..
Dimana mereka diam ditubuh?
Rasulullah ﷺ bersabda; “Sesungguhnya syaitan berpindah dalam tubuh
manusia melalui aliran darah” (Hr Bukhari dlm fathul bari). Dari sini
kita mulai faham, jantung adalah pusat darah dan syaitan mengendali
disana. Disebelah mana?
Kita memasuki ruang hakikat, sebenarnya ini sudah dijelaskan diseri
sebelumnya bahwa jantung manusia (sebagai sentra pemompa darah secara
biologis) itu terbagi dua. Yaitu jantung Biologis dan jantung spiritual,
atau ada jantung didalam jantung. Jantung spiritual itulah tempat
Fitrah manusia bersemayam, disana juga tempat terjadinya peperangan antara syaitan dan Fitrah manusia yang saling
mempengaruhi. Disana juga cahaya pertolongan Allah selalu menyinari
ruh-ruh hamba Allah yang sehat, yang jauh dari ambisi dunia dan tidak
mendua.
Disini syaitan yang secara fitrah juga dicipta untuk mengganngu
manusia (Qarin) menggoda, disini pula kemungkinan setiap syaitan (jin
ingkar) yang dikirim manusia (tukang sihir) atau jin ingkar yang
disembah manusia (karena punya kerjasama/perjanjian dsb) bekerja merusak
fitrah manusia. Darimana kita merasakan fitrah yang terganggu?
Lebih jelasnya, tentang hal ini akan dibahas tuntas di buku RehabHati
Session 2. Yang jelas di ranah perasaan inilah syaitan mengendalikan
manusia, perasaan ini mempengaruhi otak (fikiran) dan otak inilah yang
mengontrol seluruh gerak jasad. Ini selaras dengan firman Allah dalam QS
Yunus Ayat 57 bahwa Al Qur’an itu adalah Syifa atau penyembuh bagi
seluruh penyakit didalam dada dan sesuatu yg ada didalam dada adalah
Jantung, sementara Rasulullah ﷺ telah bersabda bahwa dalam tubuh
manusia itu ada segumpal daging yang jika ia baik maka baiklah semuanya
dan sebaliknya.
Jelas sudah secara Ilmiah, dalil ataupun secara hakikat bahwa al
Qur’an itu menyembuhkan Qalbu. Dari itulah konsep Training RehabHati 65%
nya adalah tazkiyyah hati.
Reaksi Ilmiah Saat Teraphy Al Qur’an
Secara Ilmiah, saat fikiran kita bergejolak maka asam lambung akan
naik dan timbulah masalah lambung. Saat dibacakan al Qur’an dengan niat
teraphy maka syaitan yang bekerja di jantung spiritual panik lari
kesana-kemari, hal ini membuat berpengaruh kepada jantung biologis.
Jantung Biologis berdegup kencang, perasaan bercampur baur antara takut
dan gelisah dan perasaan tidak nyaman lainnya. Reaksi selanjutnya kita
tahu bahwa perasaan mempengaruhi pemikiran, sementara pemikiran itu
terjadi di otak atau ubun-ubun. Ketika itu fikiran bergejolak dan???
Fikiran bergejolak dan asam lambung naik tiba-tiba, maka terjadi mual
hebat dan muntah seketika. Secara Ilmiah hal ini disebut detoksifikasi,
atau proses pengeluaran racun. Dan setelah muntah terasa segar dan
Enteng. Subhanallah..manusia yang berakal akan bertakbir menyaksikan hal
ini. Bagaimana sebuah freqwensi tertentu berefect instant kepada jasad?
Ini salah satu kedahsyatan al Qur’an!
Reaksi Al Qur’an Terhadap Jasad
Ada macam-macam reaksi saat al qur’an dibacakan kepada manusia. Semua
reaksi diatas terjadi karena reaksi psikis yang mempengaruhi fisik
(psikomatis) ataupun tipu daya syaitan. Saat al qur’an ini menembus
qalbu seseorang, dalam artian sudah tidak ada lagi penghalang, maka yang
akan terjadi adalah :
1. Bergetar, menangis, panas-dingin, marah, gelisah hingga teriak.
2. Kedip-kedip, kedutan, kesemutan, pegel, sendawa, ngantuk.
3. Sakit yang berpindah-pindah atau seperti ada mahluk yang berlarian dalam darah.
4. Pingsan atau hilang keseimbangan setelah merasakan sesuatu yang lepas.
5. Muntah darah (hancurnya rumah syaitan dalam darah), muntah gumpalan mahluk, muntah benda sihir dll.
6. Gatal-gatal, sakit disalah satu tempat, Sesak nafas, batuk, mual, buang angin.
7. Tidak ada reaksi sama sekali, atau reaksinya hanya pada ruhani yang menenang.
“Syaitan membuat sakit disalah satu organ, kadang membuat
teriakan dengan tujuan agar pasien berubah fokus kepada sakit atau
teriakan tersebut atau mungkin mengalahkan perhatian peruqyah”.