Melawan Santet Dengan Teh Ruqyah
Posted by Abu Bassam on 23.22 with No comments
Melawan Santet Dengan Teh Ruqyah
Jangan perputus asa ketika ada panggilan jihad melawan kesyirikan, minggu
ini saya kerja masuk malam sehingga siang hari perlu juga istirahat, baru
istirahat ada panggilan sebuah nomer tak di kenal, dia bilang pak apa bisa saya
jemput sekarang, saya bilang ada apa ya ? begini pak anak saya sekarang
perutnya membuncit / membesar secara tiba tiba padahal dia tidak hamil, begitu
ada panggilan seperti itu saya langsung bangun mandi gosok gigi agar baunya
harum krn klo lagi puasa rata rata mulut berbau.
Lima menit perjalanan sudah sampai langsung di persilahkan masuk kamar di
dampingi suami, ibu, dan saudaranya, karena tadi bilang perutnya tiba tiba
membesar , saya tanya lho tadi katanya perutnya membesar sekarang koq tidak
membesar , yang sakit bilang tadi membesar pak seperti orang hamil 9 bulan tapi
bapak dalam perjalanan ke sini tiba tiba perut mengecil dan ini sering seperti
itu kadang di ikuti pingsan secara tiba tiba, kadang kepala , perut seperti di
tusuk tusuk pisau, kadang juga ada segenggam benjolan sekepal tangan orang
dewasa berjalan jalan dan pindah pindah,Saya tanya sakitnya sudah berapa hari ? dia bilang sudah hampir 14 tahun
namun sakitnya tidak terus menerus, kadang kumat kadang sembuh sampai saya
putus asa, padahal sudah berobat ke dokter tingkat nasional bahkan adik saya
juga dokter , berobat pula ke orang pintar, ke peruqyah surabaya ke peruqyah
mojokerto juga namun belum di beri kesembuhan secara total, analisa dokter pun
berbeda beda ada yang saki lupus ada yang sakit mahg kronis dan macem macem.
Maka saya beri nasehat tentang kesyirikan , taubat, tauhid ,ujian ,sabar
juga perlu istiqomah. Maka saya memberi penjelasan sedikit karena klihatannya dia sudah putus
asa,
dalam realita lain, tatkala sebuah penyakit sedang mendera, penderita hanya
pasrah total terhadap penyakit tersebut. Seharian dihabiskan dalam tangisan semata, tanpa usaha
dan upaya. Seolah-olah harapan sudah tertutup rapat. Atau bisa saja dalam kehidupan
rumah orang tua merasa capek, manakala melihat sang buah hatinya berulah,
bandel dan nakal. Banyak petuah telah diupayakan agar sang anak menyadari
pentingnya berbuat santun. Tapi apa dikata, ternyata sang anak justru melawan menentang. Dia tetap bandel, nakal dan urakan. Menghadapi kenyataan ini, terpaksa
sebagai orang tua hanya mengelus dada, bersabar. Namun, terkadang membuatnya putus harapan
mengahadapi kenyataan pahit ini.
Itu sebagian potret sikap keterputus-asaan, yang terkadang menyelinap
hinggap pada seseorang. Semua rasa pesimis tersebut harus dipupus.
Karena, Allah pasti memberikan pertolongan dan jalan keluar bagi yang mau
berusaha. Jalan keluar menghadapi putus asa ini dapat ditempuh dengan mengetahui
hakikatnya, faktor penyebab masalah yang sedang melilitnya, dan dampak apa dengan solusi yang
diambilnya. Bila sudah diketahui dengan seksama, niscaya akan membantu mengentaskan diri
dari penyakit ini, atau menghindarinya sebelum menimpanya secara lebih berat. Proses ruqyah pertama pun dimulai ada sekitar 5 menit tidak ada reaksi apa
apa malah dia wajahnya berseri dan tersenyum padahal selama sakit dia sangat
sulit untuk tersenyum, Dalam hati saya meminta kepada Allah agar di tunjukkan penyakit serta
meminta kesembuhan darinya, tiba tiba saya ingat ada teh di tas saya , maka saya suruh buat teh itu
tadi, sambil menunggu buat teh keluarga saya nasehati tentang kesyirikan sebuah
zimat sehingga dia menyerahkan sebuah zimat yang dikalungkan di lehernya
seperti yang ada di gambar.
Kejadian yang menakjubkan di depan mata saya, sayang tidak ada yang merekam
karena memang saya jarang merekam sipasen. Setelah teh jadi lalu di minum sambil baca bismillah, Subkhanallah apa yang
terjadi tiba tiba perut membesar perlahan lahan sehingga sebesar ibu hamil 9
bulan, dalam hati saya bilanng / menggadu kepada Allah ini apa yang terjadi ya
Allah makhluk apa yang ada di dalam perut ini sehingga perut membesar seperti
orang hamil 9 bulan, maka hambamu meminta memohon kepadMu ya Allah sembuhkanlah
saudaraku ini dari sakitnya, Apapun makhluk yang ada di dalam perut ini adalah
atas kehendaMu ya Allah ya jabbar ya muhaimin.
Setelah berdoa dalam hati sesi ruqyah kedua pun dimulai dengan izin Allah
juga secara perlahan lahan dalam kurun 2 menitan perut mengempis dan normal
kembali di iringi sendawa terus menerus hingga sembuh dan bisa ketawa senyum
lagi, Di antara rahmat Allah bahwa bagaimanapun berat dan memayahkannya suatu
penyakit, namun Allah hendak memberikan bagi seorang hamba, pasti si hamba akan
diberi kemudahan mendapat obat yang mujarab dan penyembuhan yang efektif. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan:
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan
obatnya.”(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim)
Akan tetapi di samping taufiq dari Allah, kesembuhan itu harus memenuhi
beberapa hal. Coba perhatikan kisah Nabi, kekasih Allah, mengetuk jiwa orang yang penuh
keyakinan:
“Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan
kesembuhan…”(Asy-Syu’ara: 80) Penyembuh sesungguhnya hanyalah Allah, yang menghilangkan bala bencana
hanyalah Allah semata. Seorang ahli ruqyah atau pengobatan dengan ruqyah, dokter, obat-obatan dan
berbagai sarana lain terkadang dijadikan jalan oleh Allah untuk mempermudah kesembuhan.
Maka hendaknya kita menjadikan ketawakalan kita kepada Allah, kebergantungan kita
kepada-Nya untuk memperoleh kemenangan dengan kesehatan dan keselamatan di dunia, serta
keselamatan dan kejayaan di akhirat kelak.
Categories: Teh Ruqyah
0 komentar:
Posting Komentar