• Tentang Rehab Hati Qur'anic Healing Technologi

    RehabHati Qur'ani merupakan tehnik penyembuhan dengan mensinergikan pelatihan RehabHati dan Teraphy AlQur'an. Dimana didalamnya terdapat 5 konsep dasar, yaitu...

    Read More
  • Jadwal Pelatihan di Wonogiri

    Bagaimana al qur'an menyembuhkan? Temukan jawabnya dalam seminar dan workshop Teraphi qur'anic healing technology di wonogiri. Dengan pemateri insyaallah ust. Nuruddin al-indunissy dan ust. Perdana Ahmad, S.PSi...

    Read More
  • SABUN HERBAL BIDARA+

    SABUN HERBAL BIDARA+ adalah Sabun herbal alami tanpa pengawet, pewarna maupun pewangi sintetik sehingga aman utk dipakai semua umur dari bayi sampai dewasa. Dengan bahan aktiv DAUN SIDR yg kaya manfaat atasi gangguan kulit terutama krn gangguan sihir/jin...

    Read More

Selasa, 15 Juli 2014

MERUQYAH PENYAKIT LUPUS

 

Subur Diaul Haq

Ada pasen sakit sudah lama di terindikasi kena penyakit lupus , sedih gunda gulana sebab sakit tak kunjung sembuh selama kurang lebih 10 tahun, sudah berupaya ke dokter ,dokter special pun di datangi bahkan periksa ke singapure belum sembuh juga , sipasen memakai berbagai herbal yang bisa menyembuhkan sakit lupus belum sembuh juga , setelah jenuh berbagai pengobatan dia beralih ke orang pintar / kikun namun Allah belum juga memberi kesembuhan malah syaratnya aneh aneh seperti memakai zimat , wafaq, minyak wangi, kenduri memanggil 40 orang dll , belum sembuh juga subkhanallah, lalu beralih ke ruqyah syar'i sudah berulang kali di ruqyah bahkan memakai metode bekam serta memakai pengobatan thibunnabawi seperti air zamzam , kurma azwa, madu dll lagi lagi Allah belum memberi kesembuhan ,

Tanpa di sengaja dalam kesedihan yang melanda dirinya di samping sakit yang berkepanjangan , ba'da shalat subuh dia sipasen melihat tayangan kazanah tran7 tentang ruqyah dia ingin berobat ke jakarta namun dia searc di gogle ternyata di mojokerto ada peruqyah yang sama metodenya seperti di tran7 , di cari ketemu nmr ana lalu dia menghubungi saya agar datang ke rumahnya.

Sore hari saya datang ke rumahnya si pasen dalam keadaan lemas tidak berdaya,
setelah proses dialog dan bermusahabah saya tekankan untuk belajar tauhid padahal dia lulusan pondok pesantren tebu ireng jombang, abinya pun lulusan pondok modern gontor,
proses ruqyah yang pertama keluhan sakit di dada, perut sudah menghilang, dibarengi minum teh ruqyah herbal qhi, tinggal panas yang di dalam tubuh belum menurun.

Ruqyah yang kedua si pasen sudah bisa kerumah saya, dan saya ajari ruqyah mandiri serta meruqyah air zamzam lalu minum kapsul pegagan ruqyah , panas di dalam tubuh sudah menghilang biarpun kadang datang,

Ruqyah ketiga mengajak bertaubat jin dan sipasen krn ciri ciri gangguan banyak sekali, serta mandi memakai metode mandi / berendam air hujan dan daun / serbuk bidara panas yang ada di dalam Alhamdulilah sudah sembuh.

Ruqyah yang ke empat sudah sudah tidak ada reaksi dan sudah sembuh bisa aktivitas seperti biasa bahkan dia membawa oleh oleh buah buahhan serta ikan laut Alhamdulillah bisa berbagi pada anak yatim piatu,

Yang membuat aneh dan bingung adalah dia pernah berobat ke rumah sakit terkenal di singapure bahkan di nyatan positif terkena sakit lupus lalu di cek lagi darahnya setelah proses ruqyah syar'iyyah hasilnya Subkhanallah ternyata dia di nyatakan tidak sakit lupus cuma kecape'an Allahu akbar.

Lagi lagi keajaiban Allah melalui ruqyah Syar'iyyah maka oleh itu wahai saudaraku salah satu keberhasilan ruqyah adalah doakan si pasen di waktu waktu mustajabah iklaskan hati untuk menolong sesama jangan memikirkan harta sebab Allah sudah menjamin kehidupan kita kita selama akhir hsyat.

Ini Keterangan tentang penyakit lupus ,

Mengenal gejala lupus dan penyebab penyakit lupus.

Apa itu lupus? Penyakit lupus adalah peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun
tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh.

Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh,
antara lain sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung dan paru-paru.

Lupus lebih sering terjadi pada wanita, meskipun tidak jelas alasannya. Ada empat jenis lupus -
systemic lupus erythematosus, discoid lupus erythematosus, drug-induced lupus erythematosus dan neonatal lupus.

Diantaranya,
systemic lupus erythematosus adalah yang paling umum dan paling serius.

Diagnosis dan perawatan terhadap lupus dapat memberikan perbaikan. Bagi banyak dari mereka
dengan lupus, perawatan membantu mereka dapat hidup lebih aktif.

Ciri dan Gejala Penyakit Lupus
Dua kasus lupus tidak sepenuhnya serupa.

Tanda dan gejela yang terjadi dapat datang dengan tiba- tiba atau berkembang secara perlahan,  dapat  ringan atau parah, dan dapat bersifat sementara atau permanen.

Banyak dari mereka dengan lupus memiliki karakteristik episodik dengan tanda dan gejala yang memburuk untuk sementara waktu kemudian membaik atau bahkan hilang untuk satu waktu.

Tanda dan gejala lupus yang anda alami didasarkan pada sistem tubuh bagian mana yang terkena efek penyakit ini.

Tapi secara umum, tanda dan gejala lupus antara lain:
Lelah Demam Hilang berat badan atau berat badan meningkat Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika
terkena sinar matahari Radang pada mulut Rambut rontok Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress (Raynaud’s phenomenon)
Napas pendek Nyeri pada dada Mata kering Mudah memar Gelisah Depresi Hilang ingatan

Penyebab Penyakit Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat asing tertentu, seperti
bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian tubuh, antara lain sendi, kulit,
ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.

Dokter tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini. Lupus seperti merupakan kombinasi
faktor genetik dan lingkungan.

Banyak dari mereka dengan kecenderungan turunan mengalami lupus hanyak ketika mereka terkena
sesuatu di dalam lingkungan yang dapat memicu lupus, seperti obat atau virus.

TUTORIAL RUQYAH MANDIRI [3/15]



Faktor Kegagalan Ruqyah
Banyak hamba Allah yang sudah bertahun memilih pengobatan dengan ruqyah namun belum menemui kesembuhan yang ia harapkan, hampir saja mereka bosen dengan peruqyahnya yang setiap hari ia temui begitupun peruqyahnya yang juga mulai bosan melihat wajahnya.
Sungguh bukan penyakit yang tidak ada obatnya atau syaitan yang terlalu kuat, karena semua penyakit ada obatnya dan tidak ada syaitan yang kuat. Hanya saja ada hakikat yang belum bertemu dalam diri pasien, juga mungkin dalam praktisi ruqyah yang menanganinya. Ada lebih dari 20 hal yang menyebabkan ruqyah itu gagal mencapai kesembuhan, meskipun pada intinya tidak ada ruqyah yang gagal namun Allah itu maha tinggi dan butuh proses yang harus dijalani untuk menggapai rahmat-Nya. Kegagalan ini disebabkan oleh hal yang terjadi dalam diri pasien atau peruqyah itu sendiri.

KESALAHAN-KESALAHAN PASIEN

1. Pasien tidak mau diruqyah.
Ketika qalbu pasien masih ragu atau menolak, maka disana ada krisis keyakinan yang menjadi prisai kuat yang menghijab do’anya untuk sampai ke langit. Ada sesuatu yang menghalangi sampainya getaran ayat-ayat itu kepada qalbunya. Kondisi ini terjadi jika ia diruqyah karena terpaksa atau dipaksa, baik oleh kondisi atau oleh seseorang.
2. Pasien Belum Siap
Pasien hanya ingin diruqyah” bukan ingin sembuh. Ini merupakan kesalahan pemahaman, mereka mengira bahwa ruqyah itu seperti obat yang menjadi sebab utama kesembuhan. Dengan demikian, pasien hanya mengambil perhatian saat peruqyah meruqyahnya atau menunggu waktu ruqyahnya dan tidak mendengarkan isi tausiyyah raqi (peruqyah)-nya
Hal ini terjadi karena jiwa pasien belum siap, ia belum faham hakikat kesembuhan tentang siapa yang menyembuhkan dan bagaimana mekanismenya, akhirnya pasien bersafari mencari “peruqyah hebat”. Padahal obat terhebat ada didalam dadanya
Pasien mengharapkan kesembuhan jasadi saja tanpa melihat qalbu/ruhani yang menjadi sumber sakitnya jasad/jasmani. Jadi saat diteraphy itu sakit, ia akan fokus kepada sakit yang ditimbulkan syaitan bukan fokus kepada bacaan yang dibacakan untuk teraphy qalbunya.
Kondisi lain adalah, pasien sudah ingin sembuh tapi belum mau berubah. Padahal Allah tidak hanya ingin menyembuhkan hamba-Nya, namun ingin mengubah kehidupan hambaNya. Akhirnya hamba Allah itu hanya mencari kesembuhan dan melakukan perubahan apapun, ia mencari kesembuhan tanpa mencari ridha Allah yang menjadi inti atau sebab kesembuhan utamanya.
3. Pasien masih betah dalam kesyirikan.
Kadang pasien tidak tahu bahwa syirik itu ada tingkatan dan jenisnya, mereka hanya tahu syirkul akbar (syirik besar dan nyata semisal melakukan ritual dan berlindung kepada syaitan dengan kekayaan, kesaktian dll) tanpa tahu syirik lain semisal syirku khofin (syirik ketakutan), syirkul mahabbah (syirik kecintaan), syirkut ta’ah (syirik ketaatan), sampai kepada syirku shagiran (syirik halus/ria) yang membahayakan.
Ini jelas bahaya, ketika misalnya saja ia masih berambisi atau cinta kepada dunia maka ia sudah masuk kedalam lingkup syirkul mahabbah hingga diajak sedekah saja pelit.
4. Tidak Komitment dengan Jemaah, Al Qur’an dan Sunnah.
Pasien tidak istiqamah dalam menapaki jalan sunnah, atau ia masih tertarik dengan gemerlap dunia. Bahkan ia masih bergantung kepada dokter atau selain daripada Qur’an dan Sunnah.
5. Mengeluh dan Berputus Asa dari rahmat Allah azza wa jalla.
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah mengatakan, bahwa “Putus asa itu lebih jelek daripada kematian! Jika kematian hanya memisahkan jasad dengan ruh, maka putus asa memisahkan antara ruh kita dengan Allah azza wa jalla”.
Allah SWT berfirman:”Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.(Yusuf: 87).
6. Pasien tidak mau memperbaiki kondisi hatinya.
Pasien masih enggan bersilaturahim yang menjadi penyebab terbesar timbulnya kedengkian. Apalagi perbuatan durhaka kepada kedua orang tua dan saudara sendiri. Bahkan Allah mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. (Maryam: 32).
7. Tidak mau bertaubat dan merasa aman dari dosa.
Taubat adalah menyesal, namun seorang manusia tidak akan pernah bertaubat sehingga ia mengerti kesalahannya sendiri.
Dengan merasa aman dari ancaman Allah, secara tidak langsung kita meremehkan Allah Subhannahu wa Ta’ala, dan selanjutnya kita akan enggan bertaubat dan terus menumpuk dosa. Padahal dengan menjalani kehidupan, hakikatnya kita sedang berjalan menuju kematian. Naudzubillah..
8. Tidak Kenal Musuh Sendiri.
Karena awam, pasien tidak tahu persis siapa musuhnya sendiri. Ia tidak tahu tipu daya iblis dan sejauh mana anarkisme syaitan kepada anak Adam alaiyhi salam.
9. Masih nyaman bersahabat dengan syaitan.
Termasuk dalam hal ini, manusia masih nyaman jadi pecundang syaitan tanpa keinginan bangkit untuk menyerang dan memusuhinya.
10. Tidak kenal dengan Ruqyah Mandiri.
Ini salah satu kesalahan terbesar pasien ruqyah menahun yang tidak kunjung bebas dari sihir, ia menggantungkan dirinya kepada peruqyah lain. Selain merupakan kesyirikan gaya baru, pasien menunjukan kelemahan dan kemalasannya untuk melawan dan menghancurkan pengaruh syaitan dalam dirinya.
Ruqyah Mandiri bisa dilakukan dan ditargetkan untuk menyembuhkan diri sendiri, tentang hal ini saya sudah menulis “Tutorial Ruqyah Syar’iyyah dan 50 Tehnik Self Healing” bisa diakses/dibaca atau di download dan dicetak di www.nai-foundation.com
11. Tidak Memiliki Benteng Ghaib.


Selain sederetan kesalahan pasien, berikut ini saya garis bawahi 10 kesalahan praktisi ruqyah syariyyah yang harus diperhatikan:
10 KESALAHAN PRAKTISI
1. Salah Kondisi.
Praktisi tidak memperhatikan kondisi kejiwaan dan qalbu pasien untuk diteraphy. Semisal pasien belum taubatannasuha yang menyebabkan pengaruh syaitannya masih terlalu kuat. Ingat, “Alqur’an adalah obat yang baik, namun hanya berlaku bagi jiwa yang baik dan qalbu yang hidup”.
2. Salah Fokus.
Praktisi tidak memperhatikan kebutuhan pasien berupa kesembuhan dengan sebab ruqyah syar’iyyah yang dinisbatkan kepadanya namun fokus pada hal lain yang menyebabkan terjadinya fitnah iblis yang lain berupa syahwat dunia yang menipu. Semisal money oriented atau ahwat oriented.
3. Salah Niat.
Praktisi tidak memperhatikan kesuksesan teraphy pada pasien, sehingga yang terjadi adalah menjadikan rumahnya menjadi klinik “Rumah Sakit Jin”, dimana korban jin datang lalu di hantam dengan dentaman ayat-ayat al Qur’an pengusir syaitan. Syaitan pergi lalu bayar! Besok syaitan balik lagi, pasien datang lagi. Dan… Bayar lagi.
4. Menyalahi Sunnah.
Praktisi ruqyah syar’iyyah yang dengki kepada sunnah adalah cikal bakal fitnah terhadap ruqyah dan al Qur’an itu sendiri. Ia tidak menjadikan sunnah sebagai kekuatan.. Padahal sunnah adalah panglima kekuatan dari balatentara Allah!
5. Salah Akidah.
Praktisi yang lemah akidahnya, hidupnya masih bergantung kepada selain Allah, maka ia tidak memiliki kekuatan apa-apa kecuali kekuatan dari kebutuhan yang mengikatnya. Ia akan mudah ditakuti syaitan!
Misinya duit, bukan effektifitas dakwah tauhid atau mengangkat masyarakat dari lembah kesyirikan. Sehingga saat ruqyah syariyyah ini naik daun, maka hatinya diliputi kekhawatiraan seandainya kliniknya bangkrut. Hatinya yang sakit semakin sakit dan hampir-hampir saja turun kejalanan dan berkata klinik saya paling syar’ie yang lain sihir…
6. Salah Posisi!
Praktisi menempatkan dirinya sebagai dokter, sehingga menyelisihi Rasulullah ﷺyang telah bersabda; “Anta rafiq, wallahu tabib”; “Kamu itu teman” kata Rasulullah, dan “Allah-lah tabib” atau sang penyembuh.
Praktisi menempatkan dirinya sebagai “Penyembuh”, sehingga ketika pasien tidak sembuh ia malu atau bahkan frustasi. Dan semua pintu kesembuhan benar-benar tertutup yang akhirnya pasien dia lari tidak tentu arah dan menebar fitnah.
Praktisi ruqyah selayaknya menempatkan diri sebagai “Teman Pengobatan” atau “Rafiq ath-Thib” bagi pasien, yang menemani pasien menemui kesembuhan yang haqiqi yaitu kesembuhan dari Allah azza wa jalla, kesembuhan dunia dan akhiratnya.
7. Salah tempat.
Pengkondisian tempat untuk teraphy adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sebab-sebab kesembuhan. Tempat yang panas, tidak segar dan bising tidak baik untuk teraphy. Apalagi jika di tempat tersebut masih ada maksiat dan kesyirikan yang bebas gentayangan.
8. Salah Diagnosa!
Salah diagnosa akan mengakibatkan salah obat atau salah teraphy. Diagnosa, konseling dan tausiyyah harus melebihi porsi ruqyah itu sendiri. Hingga betul-betul diketemukan solusi yang terbaik atau teraphy yang tepat.
9. Salah Target!
Praktisi hanya menargetkan kesembuhan pada jasad, dan lupa melakukan pengobatan qalbu/ruhani yang menjadi penyebab sakitnya jasad. Kesalahan lain praktisi menargetkan teraphy pada penyakit, dan lupa mencari sebab sumber penyakit tersebut.
10. Salah Teknis!
Praktisi tidak mau mengembangkan teknis pengobatannya, ia hanya berpaku pada satu teknis tanpa mau belajar tehnik At Thib An Nabawi lain. Kadang hanya berpaku pada satu guru atau satu referensi tanpa ingin memperluas ilmu pengetahuan baik di dunia digital atau dunia nyata (pengalaman, pendidikan dll)

TUTORIAL RUQYAH MANDIRI [2/15]

Ust.  Nuruddin Al Indunissy

CHAPTER 1

BAGAIMANA AL QUR’AN MENYEMBUHKAN!?

A. HAKIKAT KESEMBUHAN.
 “Al Qur’an adalah obat yang baik bagi jiwa yang baik dan qalbu yang hidup. Ia tidak sekedar menyembuhkan namun juga mengubah keseluruhan hidup manusia”.

Allah adalah Dzat Yang Maha Tinggi, sementara jalan-jalan menuju puncak itu seluruhnya meninggi dan kadang menyesakkan. Butuh secangkir kesabaran untuk mengenyam dan menelah setiap kerikilnya, butuh proses untuk menggapai rahmat Allah. Dan hanya orang-orang terpilihlah yang akan meraih kemenangan besar, tidak hanya di puncak sana namun di keseluruhan proses dalam menjalaninya.

Dalam hidup pun demikian, kita tidak bisa begitu saja lari dari kenyataan dan menciptakan sebuah kehidupan baru yang kita impikan. Proses menuju kesembuhan dengan teraphy Al Qur’an tidak sesederhana meramu mie instant, ini tentang sebuah peperangan antara dua ruh. Ruh manusia dan ruh jahat yang mempengaruhinya, dimana jasad adalah medan pertempuran yang menderita dan terjajah. Untuk mengakhiri penjajahan ini, maka jiwa yang terpenjara harus segera dibebaskan agar ruh yang murni itu kembali mengambil alih dan melakukan stabilisasi seluruh wilayah kekuasannya.

Masalah Jin itu jauh lebih rumit dari yang pernah kita bayangkan, karena tidak semata-mata Jin terkutuk itu masuk kedalam tubuh dan menguasai ubun-ubun dan jasad manusia sesuka hatinya jika tidak ada sebab dan turunnya izin dari Allah yang menciptakan mahluk-Nya sebagai ujian untuk manusia! Kesemuanya bak mata rantai yang saling berkaitan, sebuah rangkaian menakjubkan yang akan membawa pada sebuah keputusan dan perubahan besar jika anda segera mengambilnya!

Tidak sedikit mantan ahli-ahli maksiat itu saat ini menjadi balatentara Allah yang paling gigih memusuhi iblis dan balatentaranya, praktisi-praktisi ruqyah yang diubah dari pasien itu bahkan paling banyak memenggal leher-leher syaitan biadab laknatullah alaiyh karena merekalah yang tahu persis anarkisme syaitan pada manusia. Namun, tidak sedikit pula pemalas yang hingga saat ini masih betah menjadi pecundang yang ridho jasadnya disarangi syaitan. Ia enggan bangkit dan mendaki menuju puncak kemenangan karena tidak mau berubah atau mengubah strategi, sementara syaitan setiap saat meng-upgrade tipudayanya. Ia malas sementara syaitan bersungguh-sungguh, syaitan mengintainya siang dan malam sementara manusia masih ragu tentang keberadaan syaitan dan anarkismenya. Syaitan terus menyusun kekuatan dan ia terus menjauh dari Allah..

Saudaraku yang dirahmati Allah, rahasia kesembuhan melalui teraphy al Qur’an tidak sekedar tehnik dan bacaan, namun ada hakikat agung didalamnya. Karena ada ruh jahat yang tersenyum memperhatikan tingkah unik kita. Ada balatentara yang siap siaga siang dan malam, mengintai dan tidak pernah tidur! Ada api permusuhan yang tidak akan pernah padam. Ada kekuatan yang semakin menguat mengiringi bertumpuknya dosa, riba dan kesyirikan!

Ayyuhal mukminin, jika kita mau bersungguh-sungguh, maka jiwa yang terpenjara itu akan segera menemui jalan pulang menuju sebuah kebebasan dan kebahagiaan yang sejati, bahkan kekal dunia dan akhirat. Namun, kita tidak akan pernah menang sebelum deklarasi permusuhan dengan iblis dan seluruh balatentaranya dikobarkan dan dijaga dalam jaga dan tidur kita. Kita tidak akan pernah kuat selama kita enggan mendekat Dzat yang Maha kuat. Kekuatan itu tidak akan pernah kokoh Jika masih ada hati yang hasad dan dengki terhadap sesama jundi. Kekuatan itu tidak akan pernah mengakar selam Rasulullah ﷺ   tidak pernah hidup di Qalbu setiap ummat!

Al Qur’an ini tidak akan dimenangkan Allah selama ia hanya Jadi mantra kesembuhan. Taubatannasuha, pembenahan akdah, pembetulan tauhid dan peleburan jiwa dengan sunnah itu mutlak harus dilakukan dalam proses menggapai rahmat Allah! 

“Puncak kesembuhan adalah saat kita ridho Allah sebagai Robb kita, Islam agama kita dan Muhammad nabi kita. Lalu Allah ridha kepada kita dan disanalah hilang semua kesakitan. Allah mengizinkan pedihnya rasa perpisahan untuk menciptakan rasa lain yang lebih menakjubkan disebuah pertemuan kelak atau sekedar menyempurnakan rasa indahnya kerinduan yang tak pernah ada dalam kebersamaan dulu!”

Banyak hati yang tidak bersyukur dengan kenabian Rasulullah ﷺ. Betapa banyak ahwat dan ummahat dinegeri ini yang bertolak belakang dengan statusnya sebagai muslimah bahkan mereka membenci jilbab atau niqab. Betapa banyak ikhwan yang tidak lagi memperhatikan keluarganya “Apakah anak istrinya aman dari api neraja kelak?” betapa banyak manusia yang lupa kepada Al Qur’an, membacanya atau lebih-lebih menyimpannya dihati dan menerapkannya dalam kehidupan.
Wajah dan hati ummat saat ini sudah berpaling dari sunnah, bahkan mereka gerah dengan sunnah. Lembah-lembah hati umat ini telah kering dari Al Qur’an, lalu bagaimanakah tiba-tiba al Qur’an ini bisa menyembuhkan?

Tidak wahai hati yang sakit. Al Qur’an ini akan berfungsi sebagai obat yang baik hanya bagi jiwa yang baik dan qalbu yang hidup. Qalbu yang hidup, qalbu yang merindukan surga, qalbu yang merindukan sebuah pertemuan dengan Sang Maha Penyembuh! Al Qur’an ini hanya akan menjadi obat yang baik bagi jiwa yang baik atau jiwa yang ingin menjadi baik.

Jasad yang sakit adalah rumah dari hati yang sakit, jiwa yang pedih karena sebuah perpisahan panjang.. jiwa itu rindu, rindu ingin bertemu. Jiwa itu terlalu lama menanti, ia rindu pada sebuah masa dimana malam itu hidup dengan doa dan air mata ketakutan. Dua rakaat saja sulit, malam telah gelap gulita dan syaitan menguasai shubuhnya.. sakit itu adalah seruan dari al Mukmin!

Jantung Spiritual
“Sakit adalah alarm hati, sebuah peringatan buat jasad. Ia memberitahu bahwa si qalbu yang diam itu sedang sakit dan ingin diobati. Hati itu terbelenggu sihir-sihir ad-Dunya! Ia terbelenggu dengan syirik, ia marah karena sang jasad itu berlari kearah yang berlawanan dengan kebahagiaan hati. Ia menderita dan ingin kembali. Dan Allah Yang Maha Penyayang itu menyeru.. Allah menyeru kepada jasad yang kelelahan itu dengan penyakit yang tak ada obatnya selain al Qur’an”.

Kesembuhan ini bukan sekedar mantra-mantra Al Qur’an, bukan sekedar sakit dan sembuh, bukan sekedar pengobatan jasad namun seruan kepada perubahan menyeluruh. Akidah, tauhid, pola fikir, pola makan dan pola hidup yang sunnah. Tentu saja, ingin sembuh dengan cara sunnah maka harus hidup nyunnah. Dan tidak ada tawar-menawar didalamnya. Anda mau sembuh, maka anda harus hijrah! Hijrah dari massa jahiliyah ke sunnah hingga kita mencintainya, karena jallan inilah yang akan membawa ruh kita menghadap Allah dengan selamat dan diridhai.

Al Qur’an yang kita dibacakan itu tidak hanya ditujukan kepada telinga untuk merapikan gelombang otak, namun juga menembus kepada qalbu manusia yang tersembunyi di dalam jantung manusia secara biologis.

Tidak rahasia lagi, penyakit jiwa atau psikis bisa menimbulkan pengaruh pada jasad bahkan hancurnya milyaran sel yang menyebabkan menurunnya berat badan. Jika ini berlanjut maka akan menyebabkan depresi bahkan kegilaan, baik disebabkan oleh keberadaan syaitan atau bukan yang jelas teraphy al Qur’an sangat berpengaruh kepada jasad yang sakit diakibatkan sakitnya psikis atau yang dikenal dengan psikomatis (penyakit psikis yang berpengaruh kepada jasad). Ini menambah keyakinan tentang teori dari sebuah penemuan seorang ahli jiwa, bahwasannya dalam jantung manusia ada akal atau yang mereka kenal jantung spiritual. Hal yang mempengaruhi jantung Sehat atau sakitnya jantung biologis.

Lalu bagaimana dengan keberadaan fikiran atau organ otak manusia?
Otak merupakan sambungan atau lanjutan dari jantung. Dalam jantung, ada syaraf-syaraf yang bersambung ke otak. Otak sendiri ada dua bagian, yaitu otak kanan yang disebut EQ, tempat syaraf emosional, seperti marah, sedih, senang, takut, dll. Disinilah yang menghubungkan dengan nafsu yang berpusat di jantung. Yang kedua yaitu otak kiri yang menghubungkan syaraf memory, kecerdasan, berfikir, daya ingat, rasional, yang disebut IQ pusat intelegensi, di sinilah pusat aqal yang berhubungan dengan syaraf di jantung.

Maka dari itu jantung bukan sekedar pemompa energy yang berupa darah menuju ke otak, sebab jantung adalah pusat segala energy yang ada, detakan jantung itu tidaklah bekerja otomatis, tapi di kendalikan oleh Sang Maha Pengendali. Saat manusia menforsir daya otak kiri-nya, maka jantung bereaksi, begitu juga jika perasaan cinta, benci, senang, sedih, di otak kanan bangkit, maka akan bereaksi pada jantung.

Menakjubkan sekali ketika teraphy al Qur’an dipusatkan ke jantung, hasilnya sungguh mengesankan. Penyakit sekaliber jantung koronerpun sembuh, tentunya atas izin Allah dengan menggali faktor-faktor kesembuhan secara spiritual dan biologis yang disinergikan.
Kunjungan saya pertama kali di gorontalo kemarin (4-8 April 2012) makin meyakinkan saya untuk lebih serius mengalami riset jantung koroner atau bahkan kesembuhan Jantung secara menyeluruh dengan teraphy Al Qur’an. Banyak testimoni dari pasien yang menyatakan kesembuhannya dari penyakit jantung, bahkan sekelas jantung koroner setelah mengikuti pelatihan dan teraphy RehabHati di Sultra beberapa bulan lalu dan akhirnya mengundang saya ke daerahnya di Gorontalo. Penyakitnya yang telah ditangani doktor ahli jantung setempat ternyata tidak membuahkan hasil, dan berhasil muntah darah sehari paska pelatihan dan kemudian terjadi kesembuhan secara perlahan hingga sempurna. Bahkan kesembuhan jantungnya secara biologis diikuti kesembuhannya dari cemas dan paranoid yang dialaminya selama 30 tahun lebih.

Ini kesembuhan penyakit jantung ke 4 selain klien RehabHati di Kota Jakarta, Surabaya dan Malang sebelumnya. Uniknya, kesembuhan seorang anak dari penyakitnya dari jantung adalah tanpa teraphy. Seorang Ibu berkisah, bahwa ia dan cucunya berkunjung ke kantor RehabHati di Depok dan kebetulan saat itu saya masih di Kediri (walimatul ursy) dan sepulangnya dari RumahRehab cucunya muntah darah dan jantungnya sembuh. Sebagai catatan beliau adalah cucu dari korban sihir Eyang Subur.

Banyak hal yang menakjubkan dalam al Qur’an. Termasuk testimonial seorang Ibu di Pelatihan RehabHati Gorontalo yang berhasil mengobati kangker darah akut yang sudah merambatkan pendarahan ke mata (atas izin Allah) hanya dengan al Fatihah yang dibacakan 7kali ke zaitun, madu dan Herba sederhana yang saya resepkan via inbox facebook. Dan murid beliau sudah sembuh ketika kami bersua di Gorontalo kemarin.

Bukan tidak mungkin, kelak al Qur’an menjadi obat yang tidak tertolak untuk berbagai penyakit medis yang selama ini biasa ditangani di rumah sakit-rumah sakit professional. Benarlah sabda Rasulullah ﷺ, bahwasannya”Dalam tubuh itu ada segumpal daging jika segumpal daging itu baik maka baiklah keseluruhannya jika ia buruk maka buruklah keseluruhannya. Segumpal daging itu adalah qalbu (Jantung)”.
Alhamdulillah, selama ini fokus penyembuhan rehab hati fokus ke hati (qalbu) yang dikenal dengan Tazkiyyah an Nafs karena saya telah lama menteorikan bahwa kesembuhan qalbu mempengaruhi lebih dari 70% kesembuhan jasad secara menyeluruh.

Analogi Kesembuhan Sejati
Jika kita melihat ada genangan air dirumah, biasanya kita akan segera membersihkannya atau mengeringkannya. Jika hal ini terulang, maka sebagian besar dari kita akan membersihkan lagi namun manusia yang berfikir akan mencari penyebabnya untuk mencari solusinya. Jika kemudian diketahui sebabnya adalah karena atap yang bocor, maka kita akan menutupnya atau mengganti gentingnya dengan yang baru. Namun jika besok atap itu bocor lagi, dan tiap hari demikian apakah tiap hari anda akan mengganti genting itu?

Jawabnya tentu tidak, kita akan mencari penyebab bocornya genting itu. Misalnya, diketahuilah bahwa penyebabnya adalah tikus maka yang akan kita lakukan adalah menangkap tikusnya, tidak hanya memperbaiki gentingnya. Jika memungkinkan, bahkan kita bunuhi tikusnya dan buat pagar yang kokoh hingga tidak ada satu tikuspun menyentuh rumah kita!
Ini adalah kesimpulannya, selama ini pengobatan medis hanya menyentuh sampai pada tingkat pengeringan genangan air dan tidak mencari akar permasalahannya. Tentunya, sebagai muslim yang cerdas, kita tidak hanya jadi tukang pel untuk becek yang disebabkan tikus-tikus diatas genting namun tangkap dan bunuhi setiap tikus dan mahluk yang menyebabkan bocor tadi. Jangan panggil dokter untuk mengepel rumah apalagi tiap hari? Cari penyebab bocor dan tutupi atau cari mahluk penyebab kerusakan itu.

Seperti itulah teraphy Al Qur’an dan sunnah bekerja, tidak hanya menghancurkan penyakit namun juga membentengi dari kedatangannya lagi. Dalam ruqyah yang syar’ie ada pembetulan tauhid dan self healing ( ruqyah mandiri berupa program pemulihan dan penjagaan dengan ritual sunnah yang sahih) sehingga tikus-tikus tauhid akan berfikir ribuan kali untuk datang kembali dan merusak istana hati seorang hamba Allah yang bertauhid.

Bagaimana halnya dengan pengobatan sunnah lain semisal hijamah dan madu bekerja? Bekam jika disinergikan dengan do’a (ruqyah syariyyah), maka akan menarik syaitannya keluar. Seperti menarik tikus-tikus tauhid, namun tidak menjaga dari kedatangannya makanya ada bekam rutin.
Begitupun dengan herbal, jika digabung dengan do’a (ruqyah syariyyah) maka hasilnya akan beratus-ratus kali lipat lebih dahsyat. Karena selain kemampuan dan berkah dari herbal yang sunnah yang memang bekerja secara Ilmiyah pun mampu meregenarasi atau memuliakan sel yang mati atau dirusak syaitan tadi ditambah atau digandakan dengan do’a yang membakar dan menghancurkan rumah-rumah penyakit yang ditimbulkan syaitan.

“Dari sini kita menyimpulkan bahwa jika ruqyah syariyyah, hijamah dan herbal sunnah digabungkan maka dunia tidak butuh lagi rumah sakit. Dunia saat ini butuh Rumah Sehat!”
Kenapa al Qur’an mengobati dari akarnya? Karena al Qur’an yang dibacakan sesuai tehnik yang tepat akan menembus qalbu dan meluluhlantakan sumber penyakit di “Jantung Spiritual” manusia. Jantung Biologis akan sehat, sirkulasi darah kembali normal dan tubuh kembali normal. Biidznillah.

Effect Alqur’an Kepada Jasad
“Al Qur’an ini hanya akan ber effect kepada jasad yang qalbunya sudah terbebas dari kesombongan”.
Dalam memahami sebuah hal kita harus fokus pada sebuah hal yang baik bagi jiwa kita, baik bagi orang lain dan baik menurut Allah yang bisa kita selami dari telaga keilmuan Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam beserta sumber sahih lainnya yang tak akan habis sepanjang masa.
Namun jika logika tidak bisa berkata-kata, maka disana iman seharusnya bicara. Bukan nafsu atau ubun-ubun si pendusta yang membusa bak buih dilautan tak berguna. Kita harus pandai melihat, membaca, berfikir, menganalisa, membuktikan, mengumpulkan data, melakukan perbandingan, menyimpulkan dan lalu berbicara dengan cara yang baik. Tidak asal berkata, karena setiap kata dan semua ada hisabnya.

Saya ingin menjawab semua details tentang fenomena reaksi jasad/kesurupan yang erat kaitannya dengan teraphy Al Qur’an. Semoga Allah meneduhkan jiwa dan qalbu kita dengan hikmah-hikmah Nya yang bertebaran disemesta raya ini.
“Kenapa orang sehat dibacakan Al Qur’an lalu kesurupan dan peruqyah berupaya menyadarkannya lagi?”
Kesurupan, atau peristiwa dikuasainya jasad oleh syaitan terjadi ketika jiwa manusia itu melemah atau syaitan menguat lantaran jebolnya dinding tauhid di Qalbu seseorang. Kesurupan adalah fenomena atau salah satu dari puluhan karakteristik atau Ciri seseorang sedang dalam gangguan syaitan.

Syaitan yang menguasai bukan dari luar, namun dari dalam jasad orang yang terkuasai. Saat dibacakan al Qur’an, syaitan yang selama ini diam (mengganngu secara diam-diam) kemudian bicara. Harus dicatat, syaitan atau jin ingkar hanya akan bicara ketika ia terancam. Tujuan dia bicara adalah untuk mengelabui atau menyerang peruqyah dengan tipu daya agar menghentikan bacaan. Setelah bacaan terhenti ia nyaman kembali.
Orang yang diteraphy tentu saja orang yang sakit, bahkan orang yang sakit dan sadar bahwa ia sakit. Baik sakit jasadnya atau sakit psikisnya atau bahkan sakit psikis yang berakibat kepada fisiknya yang kemudian dikenal dengan psikomatis.

Jadi kesurupan itu sebuah peristiwa ketika syaitan menguasai jasad manusia, dan ini biasanya tidak diinginkan manusianya. Kecuali beberapa orang yang tidak paham tentang bahaya kesurupan bagi dirinya, biasanya mereka sengaja mencari kesakitan dengan mengundang atau mempersilahkan syaitan masuk kedalam dirinya.

Selanjutnya, adakah dalil kesurupan?
Sudah jadi pengetahuan umum, dalilnya ada pada surah pertama dalam al Qur’an ayat 275; ” Dan orang orang yang memakan harta riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kesurupan setan lantaran tekanan penyakit gila…”. juga riwayat-riwayat sahih dari Mathar bin Abdurahman, Yala bin Murah ra, Jabir bin Abdullah ra, Abdullah bin Abbas ra, Atha bin Abu Rabah ran juga Abdullah bin Masud ra dan sederet sahabat lain dalam kitab yang sahih menceritakan tentang hal kesurupan ini. Bahkan Rasulullah ﷺ   punya do’a tersendiri yang beliau baca sebelum shalat untuk menghindari terkuasainya jiwa oleh syaitan.
Begitupun dengan dalil aqli, seharusnya orang berakal dan beriman sudah tidak meragukan lagi tentang anarkisme syaitan dan kemampuannya yang memang memungkinkan jika mereka yang bersifat seperti angin/halus itu mungkin masuk ke jasad manusia lalu mempengaruhi hati. Hati atau qalbu disini adalah jantung spiritual manusia yang memang mempengaruhi otak yang menjadi Pusat komando tubuh manusia.

Baiklah, sekarang saya beralih kepada tujuan jin meraksuki manusia saat dibacakan Al Qur’an menurut versi analisa bebas saya sejauh jalan yang telah saya lalui 3 tahun ini di lebih dari 30 kota di indonesia;
1. Syaitan ingin menghalangi bacaan al Qur’an yang dibacakan peruqyah untuk qalbu pasien dengan membuat teriakan atau tangisan palsu!
2. Syaitan mengalahkan perhatian dan fokus peruqyah.
3. Syaitan ingin buat fitnah dan menunjukan kesombongannya.
4. Membuat peruqyah gentar hingga akhirnya jatuh kepada syirku khoufin.
5. Anarkisme syaitan. Dll
Dari sederet tujuan syaitan tersebut, ada hikmah yang Allah ingin tunjukan kepada manusia yang berakal. Dari itulah Allah izinkan, dengan kesurupan saat dibacakan al Qur’an ada beberapa hikmah:
1. Allah menurunkan rahmatNya dengan menunjukan kepada manusia yang sudah taubat aitu dengan menunjukan siapa musuhnya.
2. Memudahkan peruqyah untuk memenggal leher syaitan dihadapannya.
3. Menjadi tolak ukur keyakinan bahwa apa yang manusia pelajari (berupa ilmu atau kesakitan atau hal yang selama ini dianggap hikmah itu salah).
4. Manusia bisa melihat dengan nyata bahwa syaitan itu musuh yang nyata. Dll

Kenapa Kesurupan?
Sebagaimana kita ketahui, reaksi puncak dari kesurupan adalah terjadinya disfungsi organ tubuh yang membabi buta. Seperti gerakan memukul tak tentu arah, kedutan, getaran, hingga gerakan tertentu yang sistematis semisal teriakan memaki, membentuk tangisan atau menyerang pemicu suara tertentu.
Ini menarik, teori psikology tidak mungkin bisa menjelaskan secara sempurna bagaimana hal ini bisa terjadi. Psikology, jikapun bisa mengilmiahkan namun tidak bisa memberi solusi dengan sempurna atau mencabut hingga ke akar penyakit. Karena akarnya bersifat ghaib atau berupa spirit yang tidak pernah dibahas di dunia barat. Paling banter mereka menyebutnya emotional atau emosi yang dalam al Qur’an disebut nafsu. Sedangkan alhamdulillah, kita dalam Islam telah bisa memisahkan tentang perbedaan an Nafs, jiwa, ruh, qalbu, nurani dan banyak hal lain yang menjadi pemicu disfungsi organ tubuh manusia.

Baiklah, bagaimana terjadinya proses kesurupan?
Allah azza wa jalla berfirman; “Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api” (ar Rahman 15). Dalam tafsirnya Abdullah bin Abbas ra mengadakan bahwa maksud api didalam ayat tersebut adalah jilatan api. Sedangkan jilan api adalah angin panas yang keluar dari api. Maka dari itu syaikh Wahid Abdussalam Bali mendefinisikan bahwa jin adalah angin. Rasulullah ﷺ   juga memberitahukan bahwa jin itu ada 3 jenis, sebagiannya adalah bisa terbang.
Baiklah, jika jin itu bentuknya halus menyerupai angin maka mungkin sekali ia masuk ke tubuh manusia dari rongga tubuh manusia (pori-pori kulit). Bahkan saya pernah mendapat pengakuan jin masuk dihidung saat manusia melakukan olah pernafasan..
Dimana mereka diam ditubuh?

Rasulullah ﷺ   bersabda; “Sesungguhnya syaitan berpindah dalam tubuh manusia melalui aliran darah” (Hr Bukhari dlm fathul bari). Dari sini kita mulai faham, jantung adalah pusat darah dan syaitan mengendali disana. Disebelah mana?
Kita memasuki ruang hakikat, sebenarnya ini sudah dijelaskan diseri sebelumnya bahwa jantung manusia (sebagai sentra pemompa darah secara biologis) itu terbagi dua. Yaitu jantung Biologis dan jantung spiritual, atau ada jantung didalam jantung. Jantung spiritual itulah tempat Fitrah manusia bersemayam, disana juga tempat terjadinya peperangan antara syaitan dan Fitrah manusia yang saling mempengaruhi. Disana juga cahaya pertolongan Allah selalu menyinari ruh-ruh hamba Allah yang sehat, yang jauh dari ambisi dunia dan tidak mendua.
Disini syaitan yang secara fitrah juga dicipta untuk mengganngu manusia (Qarin) menggoda, disini pula kemungkinan setiap syaitan (jin ingkar) yang dikirim manusia (tukang sihir) atau jin ingkar yang disembah manusia (karena punya kerjasama/perjanjian dsb) bekerja merusak fitrah manusia. Darimana kita merasakan fitrah yang terganggu?
Lebih jelasnya, tentang hal ini akan dibahas tuntas di buku RehabHati Session 2. Yang jelas di ranah perasaan inilah syaitan mengendalikan manusia, perasaan ini mempengaruhi otak (fikiran) dan otak inilah yang mengontrol seluruh gerak jasad. Ini selaras dengan firman Allah dalam QS Yunus Ayat 57 bahwa Al Qur’an itu adalah Syifa atau penyembuh bagi seluruh penyakit didalam dada dan sesuatu yg ada didalam dada adalah Jantung, sementara Rasulullah ﷺ   telah bersabda bahwa dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging yang jika ia baik maka baiklah semuanya dan sebaliknya.
Jelas sudah secara Ilmiah, dalil ataupun secara hakikat bahwa al Qur’an itu menyembuhkan Qalbu. Dari itulah konsep Training RehabHati 65% nya adalah tazkiyyah hati.

Reaksi Ilmiah Saat Teraphy Al Qur’an
Secara Ilmiah, saat fikiran kita bergejolak maka asam lambung akan naik dan timbulah masalah lambung. Saat dibacakan al Qur’an dengan niat teraphy maka syaitan yang bekerja di jantung spiritual panik lari kesana-kemari, hal ini membuat berpengaruh kepada jantung biologis. Jantung Biologis berdegup kencang, perasaan bercampur baur antara takut dan gelisah dan perasaan tidak nyaman lainnya. Reaksi selanjutnya kita tahu bahwa perasaan mempengaruhi pemikiran, sementara pemikiran itu terjadi di otak atau ubun-ubun. Ketika itu fikiran bergejolak dan???
Fikiran bergejolak dan asam lambung naik tiba-tiba, maka terjadi mual hebat dan muntah seketika. Secara Ilmiah hal ini disebut detoksifikasi, atau proses pengeluaran racun. Dan setelah muntah terasa segar dan Enteng. Subhanallah..manusia yang berakal akan bertakbir menyaksikan hal ini. Bagaimana sebuah freqwensi tertentu berefect instant kepada jasad?
Ini salah satu kedahsyatan al Qur’an!

Reaksi Al Qur’an Terhadap Jasad
Ada macam-macam reaksi saat al qur’an dibacakan kepada manusia. Semua reaksi diatas terjadi karena reaksi psikis yang mempengaruhi fisik (psikomatis) ataupun tipu daya syaitan. Saat al qur’an ini menembus qalbu seseorang, dalam artian sudah tidak ada lagi penghalang, maka yang akan terjadi adalah :
1. Bergetar, menangis, panas-dingin, marah, gelisah hingga teriak.
2. Kedip-kedip, kedutan, kesemutan, pegel, sendawa, ngantuk.
3. Sakit yang berpindah-pindah atau seperti ada mahluk yang berlarian dalam darah.
4. Pingsan atau hilang keseimbangan setelah merasakan sesuatu yang lepas.
5. Muntah darah (hancurnya rumah syaitan dalam darah), muntah gumpalan mahluk, muntah benda sihir dll.
6. Gatal-gatal, sakit disalah satu tempat, Sesak nafas, batuk, mual, buang angin.
7. Tidak ada reaksi sama sekali, atau reaksinya hanya pada ruhani yang menenang.
“Syaitan membuat sakit disalah satu organ, kadang membuat teriakan dengan tujuan agar pasien berubah fokus kepada sakit atau teriakan tersebut atau mungkin mengalahkan perhatian peruqyah”.

TUTORIAL RUQYAH MANDIRI [1/15]

 Ust. Nuruddin Al Indunissy

Ruqyah Mandiri
Salam Bahagia!
Bismillahirrahmaanirrahiim. Saya awali dengan salam terindah dan termegah, sebuah salam dari Syurga; “Assalamualaikum warohmatullah..!”. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasulillah ﷺ, keluarga, sahabat, tabi’in dan generasi as Shalaf as Shalih dan kita sebagai ummatnya di musim akhir zaman ini.
Ikhwah fiddin rahimahullah. Ada satu lahan kosong yang selama ini tidak tersentuh, sebuah area yang sangat jarang dibahas dalam khasanah keilmuan al Islam, sebuah ruang kosong yang terabaikan. Sebuah lahan subur dimana balatentara iblis bermain dengan leluasa menghancurkan dan menghinakan muslimin-muslimah diambang akhir jaman ini. Buku sederhana ini mencoba memunguti kembali reruntuhan harap ditengah ramainya jerit kesakitan dari jiwa-jiwa yang gelisah menanti-nanti adakah kesembuhan itu datang dari langit?
Sahabat Rehab yang dirahmati Allah, ruqyah syar’iyyah bukan hal yang baru dalam islam. Ia laksana sunnah yang hampir punah. Banyak yang mengira ruqyah itu adalah bagian dari hal mistik dan tabu, sulit dan meragukan pengaruhnya terhadap kesehatan ummat. Padahal ia adalah senjata dan kemudahan dari Allah untuk menuntaskan berbagai belenggu sihir-sihir ad-dunya yang mengikat qalbu kaum mukminin di muka bumi ini.
Dalam persembahan ini, saya mengajak kaum mukminin yang jujur dengan keimanannya untuk kembali membuka lembaran lama tentang sebuah pengobatan gaya Rasulullahﷺ  yang bersumber pada wahyu. Menggali lebih dalam untuk melahirkan sebuah pemahaman yang sempurna, meyakini dan akhirnya mampu mengaplikasikan getaran kesembuhan dari Al Qur’an pada diri sendiri dan keluarga dirumah untuk mengawali dan melanjutkan gema tauhid di negeri ini.

“Puncak kesembuhan adalah ketika manusia ridha bahwa Allah sebagai rabbnya, Muhammad ﷺ sebagai Rasulnya dan ia ridha kepada syariat Islam yang dibawanya. Kemudian Allah pun ridha kepada-Nya, dan disanalah hilang semua kesakitan!”


Dibuku sederhana ini, anda akan menemukan jawaban yang selama ini anda cari dimulai dari kejelasan “hukum” ruqyah syariyyah menurut pemahaman as salaf as shalih yang disuguhkan dari sisi yang paling sederhana, kemudian mengenali karakteristik penyakit yang disebabkan oleh sihir, memahami pentingnya hati dalam pembebasan jiwa dari sihir dan langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk memulai peperangan dengan musuh-musuh Allah penyebab penyakit.

Pertama anda akan dibawa kepada pengetahuan tentang hakikat kesembuhan dengan Al Qur’an, kemudian akan mengenal karakteristik khusus atau ciri-ciri, dimana seseorang kena gangguan sihir. Dari sini anda akan mampu memisahkan mana penyakit yang layak untuk diteraphy dengan al Qur’an atau penyakit medis biasa. Kesemuanya akan membawa ummat kepada kesadaran bahwasannya hampir seluruh penyakit itu disebabkan oleh prilaku syirik dan pola hidup yang menyelisihi sunnah.
Diagnosa adalah hal yang paling penting dalam menuntaskan berbagai penyakit psikis yang mengakar di jasad ummat islam saat ini. Diagnosa dan pengobatan sihir bukan perkara rumit, meskipun kita memang tidak menganggap hal ini mudah karena ini berkaitan dengan musuh-musuh Allah yang nyata dimana hanya segolongan orang yang diberi taufiq dan bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya yang nanti akan melakukan penyembuhan diri sendiri dan bahkan orang disekitarnya.

Setelah mengenali karakteristik penyakit yang diakibatkan sihir, selanjutnya anda akan dibawa kepada pemahaman tentang sumber-sumber penyakit dan sumber kesembuhan. Banyak praktisi ruqyah syar’iyyah yang gagal dalam menghadapi penyakit karena tidak tahu sumber-sumber kesembuhan dan mengabaikan hal-hal kecil yang justru menjadi rahasia kesuksesan dalam ruqyah. Setelah lepas dari perdukunan, banyak ummat terjebak antrian di klinik-klinik ruqyah dan kecanduan ustadz yang dianggapnya sang penolong. Buku ini, mengajak anda berfikir dan meracik senjata sendiri untuk meluluhlantakan sihir yang mencuri kebahagiaan keluarga dan kehidupan anda.
Anda sedang memengang buku yang tepat, dekaplah, pegang erat karena syaitan-syaitan itu tidak akan rela anda mencintai buku ini.

Ikhwah fiddin, kesembuhan dengan al Qur’an ini pasti jika cara dan dosisnya tepat, kemudian bersesuaian dengan kehendak Allah Azza wa Jalla. Jika sebuah pisau tajam, kemudian dipegang dengan tangan yang sehat dan kuat disertai keahlian dalam cara memainkannya, kemudian kita tahu kelemahan musuh dan disana tidak ada perisai penghalang, maka pisau itu akan menembus musuh. Begitupun tenaga ilahiyyah Al Qur’an Yang Maha Dahsyat, ia akan mampu meluluhlantakan kekuatan sihir jika dalam diri pasien tidak ada penghalang lagi.
Namun sayang, penghalang tebal itu kadang terdapat pada tubuh pasien itu sendiri, bukan benteng syaitan yang kuat. Karena syaitan itu sejatinya lemah, hanya saja sang pasien sedang jauh dari yang maha kuat hingga ia menjadi lemah tidak berdaya. Bagaimanakah Allah akan dekat jika seseorang masih melepaskan diri dari syirik?

Sungguh Allah azza wa jalla membuatkan hamba-Nya gelisah agar mereka berubah. Dan kegelisahan itu tidak akan diangkat sebelum hamba itu membuat perubahan. Namun tidak ada perubahan yang enak, dan dengan ketidaknyamanan itu Allah mengajarkan hamba-Nya untuk berubah.
Berubah dari pecundang menjadi pejuang, dari pasien ruqyah menjadi praktisi ruqyah. Kenapa tidak, praktisi juga manusia, bahkan banyak praktisi ruqyah yang tadinya pasien atau mantan praktisi ilmu hitam. Namun untuk menjadi praktisi ruqyah itu butuh pengetahuan, keyakinan dan pengalaman. Pengetahuan akan mendorong anda untuk membuat tindakan yang nyata, setelah melakukan anda akan memiliki pengalaman jiwa, pengalaman jiwa itulah yang mengantar anda kepada keyakinan!

Tidak ada toko yang menjualpengalaman tidak ada perusahaan yang “memproduksi pengalaman”, tidak ada kampus yang memiliki “fakultas pengalaman”. Pengalaman itu harus diciptakan.
Insya Allah buku sederhana ini akan membahas tuntas “rahasia sederhana” keberhasilan ruqyah syariyyah. Rahasia tersebut adalah tahapan-tahapan dari mulai cara untuk memulai ruqyah dan mengakhirinya hingga mencegah sihir itu untuk kembali lagi. Banyak peruqyah gagal karena mereka tidak tahu rahasia ini, dan saya akan beberkan semua rahasianya. Rahasia untuk memerangi kedzaliman dari konspirasi tukang sihir, Jin dan Iblis yang telah membelenggu manusia berabad-abad lamanya.

Bangkitlah wahai hamba Allah, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita sebagai khalifah maka jadilah muslim dan muslimah yang gagah, yang tidak terus menerus mengemis atau mengantri diruqyah di klinik-klinik ruqyah konvensional. Ruqyah syar’iyyah itu mudah, bahkan sangat mudah jika kita mau meluangkan waktu untuk memahaminya.

Ruqyah itu mudah..
Allah yang Maha Gagah telah bersumpah untuk mengabulkan do’a seorang hamba yang menyebut asma-Nya yang Agung. Jika “do’amu” belum juga berbalas, maka bukan lafal-lafal do’a itu yang rusak namun keyakinan kita lah yang rusak.

Jika pertolongan itu belum menepi ke jendela rumahmu, maka mari kita lihat lagi. Jangan-jangan diri kita lupa, atau masih senang bermaksiat dan ingkar kepada dzat yang kita pinta. Tidak mungkin kita meminta dan berkhianat dalam satu waktu yang sama. Atau, mungkin kita belum paham bagaimana Ruqyah Syariyyah ini bekerja.

Saudaraku, hanya 1 jam. Jangan tinggalkan tulisan berharga ini, mungkin saja 60 menit yang akan anda luangkan hari ini mengubah puluhan tahun kehidupan spiritual, sosial dan kesuksesan anda kedepan! Mari sedikit saja, saya ajak anda untuk memahami Apa itu ruqyah syariyyah sebelum mempraktikan dan membuktikan sendiri kedahsyatannya dalam 50 tehnik ruqyah mandiri yang akan anda lakukan sesuai kemampuan dan kesungguhan anda.

Pertama jangan awali dengan kata; “Saya tidak bisa baca Al Qur’an dengan baik”. Hentikan sikap pengecut yang akan melemahkan anda seumur hidup itu. Ketahuilah bahwasannya Al Fatihah, Al Falaq, Annas itu sudah cukup untuk meluluhlantakan buhul-buhul sihir jika kita yakin dan tahu caranya, jika kita sudah melepaskan diri dari berbagai kesyirikan kemudian mencukupkan diri dengan Allah, jika anda yakin bahwa musibah itu datang atas seizin Allah dan akan pergi dengan ridho-Nya pula!

Bangunlah..
Sebentar lagi anda akan memahami apa itu ruqyah Syariyyah. Bangkitlah, jangan engkau duduk disudut itu-itu saja? Ketahuilah bahwa tubuh itu memiliki imunitas terhadap penyakit dan ia mampu menyembuhkan diri sendiri dalam keadaan normal? Ketahuilah bahwa jiwa yang sehat itu memiliki kekuatan untuk menyembuhkam diri sendiri. Hati yang sehat itu miliki kekuatan untuk berjalan menuju negeri akhirat sesuai fitrahnya.

Selamat Menikmati..

Seputar Hukum Sholat Jama' dan Qashar

SEPUTAR HUKUM SHALAT JAMA’ DAN QASHAR

MAKNA DAN HUKUM QASHAR
Oleh : Ustadz Abdullah Shaleh Al Hadrami
Qashar adalah meringkas shalat empat raka’at (dhuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua rakaat. (lihat Tafsir Ath Thabari 4/244, Mu’jamul Washit hal 738). Dasar mengqashar shalat adalah Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’. (lihat Al Mughni, Ibnu Qudamah 3/104 dan Al Majmu’ Syarah Muhadzdzab 4/165).
Allah Ta’ala berfirman:
ayat7.jpg
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir.” (QS. an Nisaa’: 101).
Dari Ya’la bin Umayyah bahwasanya ia bertanya kepada Umar Ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu tentang ayat ini seraya berkata: “’Jika kamu takut diserang orang-orang kafir’, padahal manusia telah aman?”. Sahabat Umar radhiallahu ‘anhu menjawab: “Aku sempat heran seperti keherananmu itu lalu akupun bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tentang hal itu dan beliau menjawab:’(Qashar itu) adalah sedekah dari Allah kepadamu, maka terimalah sedekah Allah tersebut.’” (HR. Muslim dan Abu Dawud dll).
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata: “Allah menentukan shalat melalui lisan Nabimu Shalallahu ‘Alaihi Wassalam empat raka’at apabila hadhar (mukim) dan dua raka’at apabila safar.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud dll).
Dari Umar radhiallahu ‘anhu berkata:”Shalat safar (musafir) adalah dua raka’at, shalat Jum’at adalah dua raka’at dan shalat ‘Ied adalah dua raka’at.” (HR.Ibnu Majah dan An Nasa’i dll dg sanad yg shahih).
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata: “Aku menemani Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dalam safar dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat, kemudian aku menemani Abu Bakar radhiallahu ‘anhu dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat, kemudian aku menemani Umar radhiallahu ‘anhu dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat, kemudian aku menemani Utsman radhiallahu ‘anhu dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat. Dan Allah Ta’ala telah berfirman:
ayat8.jpg
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu.”” (QS al Ahzaab:21) (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkata Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu : “Kami pergi bersama Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari kota Madinah ke kota Makkah, maka beliaupun shalat dua-dua (qashar) sampai kami kembali ke kota Madinah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
JARAK SAFAR YANG DIPERBOLEHKAN MENGQASHAR
Qashar hanya boleh dilakukan oleh Musafir-baik safar dekat atau safar jauh-, karena tidak ada dalil yang membatasi jarak tertentu dalam hal ini, jadi seseorang yang bepergian boleh melakukan qashar apabila bepergiannya bisa disebut safar menurut pengertian umumnya. sebagian ulama memberikan batasan dengan safar yang lebih dari 80 Km agar tidak terjadi kebingungan dan tidak rancu, namun pendapat ini tidak berdasarkan dalil shahih yang jelas. (lihat Al Muhalla, Ibnu Hazm 21/5, Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim 1/481, Fiqhua Sunnah, Sayyid Sabiq 1/307-308, As Shalah, Prof. Dr. Abdullah Ath Thayyar 160-161, Al Wajiz, Abdul Adhim Al Khalafi 138).
Apabila terjadi kerancuan dan kebingungan dalam menentukan jarak atau batasan diperbolehkannya mengqashar shalat maka tidak mengapa kita mengikuti pendapat yang menentukan jarak dan batasan tersebut-yaitu sekitar 80 atau 90 Km-, karena pendapat ini juga merupakan pendapat para Imam dan Ulama yang layak berijtihad. (lihat Majmu’ Fatawa Syaikh Utsaimin 15/265).
Seorang musafir diperbolehkan mengqashar shalatnya apabila telah meninggalkan kampong halamannya sampai dia pulang kembali ke rumahnya. (Al Wajiz, Abdul ‘Adhim Al Khalafi 138).
Berkata Ibnu Mundzir: “Aku tidak mengetahui (satu dalilpun) bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengqashar dalam safarnya melainkan setelah keluar (meninggalkan) kota Madinah.”
Berkata Anas radhiallahu ‘anhu: “Aku shalat bersama Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam di kota Madinah empar raka’at dan di Dzul Hulaifah (luar kota Madinah) dua raka’at.” (HR. Bukhari, Muslim dll).
SAMPAI KAPAN MUSAFIR BOLEH MENGQASHAR SHALAT
Para ulama berbeda pendapat tentang batasan waktu sampai kapan seseorang dikatakan sebagai musafir dan diperbolehkan mengqashar (meringkas) shalat. Jumhur (sebagian besar) ulama yang termasuk didalamnya imam empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali rahimahumullah berpendapat bahwa ada batasan waktu tertentu. Namun para ulama lain diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Muhammad Rasyid Ridha, Syaikh Abdur Rahman As Sa’di, Syaikh Bin Biz, Syaikh Utsaimin dan para ulama lainnya rahimahumullah berpendapat bahwa seorang musafir diperbolehkan untuk mengqashar shalat selama ia mempunyai niatan untuk kembali ke kampong halamannya walaupun ia berada di perantauannya selama bertahun-tahun. Karena tidak ada satu dalilpun yang shahih dan secara tegas menerangkan tentang batasan waktu dalam masalah ini. Dan pendapat inilah yang rajah (kuat) berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, diantaranya:
Sahabat Jabir radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tinggal di Tabuk selama dua puluh hari mengqashar shalat. (HR. Imam Ahmad dll dg sanad shahih)
Sahabat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tinggal di Makkah selama sembilan belas hari mengqashar shalat. (HR. Bukhari).
Nafi’ rahimahullah meriwayatkan, bahwasanya Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma tinggal di azzerbaijan selama enam bulan mengqashar shalat. (Riwayat Al Baihaqi dll dg sanad shahih).
Dalil-dalil diatas jelaslah bahwa Rasulullah Shalallahu “alaihi Wassalam tidak memberikan batasan waktu tertentu untuk diperbolehkannya mengqashar shalat bagi musafir selama mereka mempunyai niatan untuk kembali ke kampung halamannya dan tidak berniat untuk menetap di daerah perantauan tersebut. (lihat Majmu’ Fatawa Syaikh Utsaimin jilid 15, Irwa’ul Ghalil Syaikh Al Albani jilid 3, Fiqhus Sunnah 1/309-312).
SHALAT TATHAWWU’ / NAFILAH / SUNNAH BAGI MUSAFIR
Jumhur ulama berpendapat bahwa tidak mengapa dan tidak makruh shalat nafilah/ tathawwu’ bagi musafir yang mengqashar shalatnya, baik nafilah yang merupakan sunnah rawatib (qobliyah dan ba’diyah) maupun yang lainnya. Dalil mereka adalah bahwasanya Rasulullah Shalallahu “alaihi Wassalam shalat delapan raka’at pada hari penaklukan kota Makkah atau Fathu Makkah dan beliau dalam keadaan safar. (HR. Bukhari ,Muslim)
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang disyari’atkan adalah meninggalkan (tidak mengerjakan) shalat sunnah rawatib (qobliyah dan ba’diyah) saja ketika safar, dalil mereka adalah riwayat dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwasanya beliau melihat orang-orang (musafir) yang shalat sunnah rawatib setelah selesai shalat fardu, maka beliaupun berkata: “Kalau sekiranya aku shalat sunnah rawatib setelah shalat fardu tentulah aku akan menyempurnakan shalatku (maksudnya tidak mengqashar). Wahai saudaraku, sungguh aku menemani Rasulullah Shalallahu “alaihi Wassalam dalam safar dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat, kemudian aku menemani Abu Bakar radhiallahu ‘anhu dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat, kemudian aku menemani Umar radhiallahu ‘anhu dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat, kemudian aku menemani Utsman radhiallahu ‘anhu dan beliau tidak pernah menambah atas dua raka’at sampai wafat. Dan Allah Ta’ala telah berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah Shalallahu “alaihi Wassalam itu suri tauladan yang baik bagimu.”” (QS. Al Ahzab :21). (HR.Bukhari. Lihat zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim 1/315-316,473-475, Fiqhus Sunnah 1/312-313, Taudhihul Ahkam, Al Bassam 2/223-229. Majmu’ Fatawa Syaikh Utsaimin 15/254)
Adapun shalat-shalat sunnah /nafilah/tathawwu’ lainnya seperti shalat malam, witir, sunnah fajar. dhuha, shalat yang ada sebab-sunnah wudhu dan tahiyyatul masjid- dan tathawwu’utlat adalah tidak mengapa dilakukan dan bahkan tetap disyari’atkan berdasarkan hadist-hadist shahih dalam hal ini.
JAMA’
Menjama’ shalat adalah menggabungkan antara dua shalat (Dhuhur dg Ashar atau Maghrib dg Isya’) dan dikerjakan dalam waktu salah satunya. Boleh seseorang melakukan jama’ taqdim dan jama’ ta’khir. (lihat Fiqus Sunnah 1/313-317).
Jama’ Taqdim adalah mengabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam waktu shalat pertama, yaitu; Dhuhur dengan Ashar dikerjakan dalam waktu Dhuhur, Maghrib dan Isya dikerjakan dalam waktu Maghrib. Jama’ Taqdim harus dilakukan secara berurutan sebagaimana urutan shalat dan tidak boleh terbalik.
Adapun Jama’ Ta’khir adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam waktu shalat kedua, yaitu Dhuhur dan Ashar dikerjakan dalam waktu Ashar, Maghrib dab Isya’ dikerjakan dalam waktu Isya’.Jama’ Ta’khir boleh dilakukan secara berurutan dan boleh pula tidak berurutan akan tetapi yang afdhal adalah dilakukan secara berurutan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. (lihat Fatawa Muhimmah, Syaikh Bin Baz 93-94, Kitab As Shalah, Prof. Dr.Abdullah Ath Thayyar 177).
Menjama’ shalat boleh dilakukan oleh siapa saja yang memerlukannya-baik musafir atau bukan- dan tidak boleh dilakukan terus menerus tanpa udzur, jadi dilakukan ketika diperlukan saja. (lihat Taudhihul Ahkam, Al Bassam 2/308-310 dan Fiqhus Sunnah 1/316-317).
Termasuk udzur yang membolehkan seseorang untuk menjama’ shalatnya adalah musafir ketika masih dalam perjalanan dan belum sampai di tempat tujuan (HR. Bukhari, Muslim), turunnya hujan (HR. Muslim, Ibnu Majah dll), dan orang sakit. (Taudhihul Ahkam, Al Bassam 2/310, Al Wajiz, Abdul Adhim bin Badawi Al Khalafi 139-141, Fiqhus Sunnah 1/313-317).
Berkata Imam Nawawi rahimahullah :”Sebagian Imam (ulama) berpendapat bahwa seorang yang mukim boleh menjama’ shalatnya apabila diperlukan asalkan tidak dijadikan sebagai kebiasaan.” (lihat Syarah Muslim, imam Nawawi 5/219 dan Al Wajiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitabil Aziz 141).
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjama’ara Dhuhur dengan Ashar dan antara Maghrib dengan Isya’ di Madinah tanpa sebab takut dan safar (dalam riwayat lain; tanpa sebab takut dan hujan). Ketika ditanya hal itu kepada Ibnu Abbas beliau menjawab:”Bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tidak ingin memberatkan umatnya.” (HR.Muslim dll. Lihat Sahihul Jami’ 1070).
MENJAMA’ JUM’AT DENGAN ASHAR
Tidak diperbolehkan menjama’ antara shalat Jum’at dengan shalat Ashar dengan alas an apapun-baik musafir, orang sakit, turun hujan atau ada keperluan dll-, walaupun dia adalah orang yang di perbolehkan menjama’ antara Dhuhur dengan Ashar.
Hal ini disebabkan tidak adanya dalil tentang menjama’ antara Jum’at dan Ashar, dan yang ada adalah menjama’ antara Dhuhur dan Ashar dan antara Maghrib dan Isya’. Jum’at tidak bisa diqiyaskan dengan Dhuhur karena sangat banyak perbedaan antara keduanya. Ibadah harus dengan dasar dan dalil, apabila ada yang mengatakan boleh maka silahkan dia menyebutkan dasar dan dalilnya dan dia tidak akan mendapatkannya karena tidak ada satu dalilpun dalam hal ini.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini (dalam agama) yang bukan dari padanya (tidak berdasar) maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain: “Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah kami (tidak ada ajarannya) maka amalannya tertolak.” (HR.Muslim).
Jadi kembali pada hukum asal, yaitu wajib mendirikan shalat pada waktunya masing-masing kecuali apabila ada dalil yang membolehkan untuk menjama’ dengan shalat lain. (Lihat Majmu’ Fatawa Syaihk Utsaimin 15/369-378)
JAMA’ DAN SEKALIGUS QASHAR
Tidak ada kelaziman antara jama’ dan qashar. Musafir disunahkan untuk mengqashar shalat dan tidak harus menjama’, yang afdhal bagi musafir yang telah menyelesaikan perjalanannya dan telah sampai di tujuannya adalah mengqashar saja tanpa menjama’ sebagaimana dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam ketika berada di Mina pada waktu haji wada’, yaitu beliau hanya mengqashar saja tanpa menjama’ (lihat Sifat haji Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, karya Al Albani), dan beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pernah melakukan jama’ sekaligus qashar pada wkatu perang Tabuk. (HR. Muslim, lihat Taudhihul Ahkam, AL Bassam 2/308-309 ). Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam selalu melakukan jama’ sekaligus qashar apabila dalam perjalanan dan belum sampai tujuan. (As Shalah 181.Pendapat ini merupakan fatwa para ulama termasuk Syaikh Abdul Aziz bin Baz). Jadi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sedikit sekali menjama’ shalatnya karena beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam melakukannya ketika diperlukan saja. (lihat Taudhihul Ahkam, Al Bassam 2/308).
MUSAFIR SHALAT DIBELAKANG MUKIM
Shalat berjama’ah adalah wajib bagi orang mukim ataupun musafir, apabila seorang musafir shalat dibelakang imam yang mukim maka dia mengikuti shalat imam tersebut yaitu empat raka’at, namun apabila ia shalat bersama-sama musafir maka shalatnya di qashar (dua raka’at). Hal ini didasarkan atas riwayat yang shahih dati Ibnu Abbas radhiallahu anhuma. Berkata Musa bin Salamah: Suatu ketika kami di Makkah (musafir) bersama Ibnu Abbas, lalu aku bertanya:”Kami melakukan shalat empat raka’at apabila bersama kamu (penduduk Makkah), dan apabila kami kembali ke tempat kami (bersama-sama musafir) maka kami shalat dua raka’at?” Ibnu ABbas radhiallahu anhuma menjawab: “Itu adalah sunnahnya Abul Qasim (Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam).” (Riwayat Imam Ahmad dg sanad shahih. Lihat Irwa’ul Ghalil no 571 dan Tamamul Minnah, Syaikh AL ALbani 317).
MUSAFIR MENJADI IMAM MUKIM
Apabila musafir dijadikan sebagai imam orang-orang mukim dan dia mengqashar shalatnya maka hendaklah orang-orang yang mukim meneruskan shalat mereka sampai selesai (empat raka’at), namun agar tidak terjadi kebingungan hendaklah imam yang musafir memberi tahu makmumnya bahwa dia shalat qashar dan hendaklah mereka (makmum yang mukim) meneruskan shalat mereka sendiri-sendiri dan tidak mengikuti salam setelah dia (imam) salam dari dua raka’at. Hal ini pernah dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam ketika berada di Makkah (musafir) dan menjadi imam penduduk Makkah, beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata: “Sempurnakanlah shalatmu (empat raka’at) wahai penduduk Makkah! Karena kami adalah musafir.” (HR. Abu Dawud). Belai Shalallahu ‘Alaihi Wassalam shalat dua-dua (qashar) dan mereka meneruskan sampai empat raka’at setelah beliau salam. (lihat Al Majmu Syarah Muhadzdzab 4/178 dan Majmu’ Fatawa Syaikh Utsaimin 15/269).
Apabila imam yang musafir tersebut khawatir membingungkan makmumnya dan dia shalat empat raka’at (tidak mengqashar) maka tidaklah mengapa karena hukum qashar adalah sunnah mu’akkadah dan bukan wajib. (lihat Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdullah bin Abdir Rahman Al Bassam 2/294-295).
SHALAT JUM’AT BAGI MUSAFIR
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada shalat jum’at bagi musafir, namun apabila musafir tersebut tinggal di suatu daerah yang diadakan shalat Jum’at maka wajib atasnya untuk mengikuti shalat Jum’at bersama mereka. Ini adalah pendapat imam Malik, imam Syafi’i, Ats Tsauriy, Ishaq, Abu Tsaur, dll. (lihat AL Mughni, Ibnu Qudamah 3/216, Al Majmu’ Syar Muhadzdzab, Imam Nawawi 4/247-248, lihat pula Majmu’ Fatawa Syaikh Utsaimin 15/370).
Dalilnya adalah bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila safar (bepergian) tidak shalat jum’at dalam safarnya, juga ketika haji wada’, beliau SAW tidak melaksanakan shalat Jum’at dan menggantinya dengan shalat Dhuhur yang di jama’ dengan Ashar. (lihat Hajjatun Nabi SAW Kama Rawaaha Anhu Jabir, karya Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani hal 73). Demikian pula para Khulafa’ Ar Rasyidun (empat khalifah) radhiallahu anhum dan para sahabat lainnya radhiallahu anhum serta orang-orang yang setelah mereka apabila safar tidak shalat Jum’at dan menggantinya dengan Dhuhur. (lihat Al Mughni, Ibnu Qudamah 3/216).
Dari Al Hasan Al Basri, dari Abdur Rahman bin Samurah berkata: “Aku tinggal bersama dia (Al Hasan Al Basri) di Kabul selama dua tahun mengqashar shalat dan tidak shalat Jum’at.”
Sahabat Anas radhiallahu anhu tinggal di Naisabur selama satu atau dua tahun, beliau tidak melaksanakan shalat Jum’at.
Ibnul Mundzir rahimahullahu menyebutkan bahwa ini adalah Ijma’ (kesepakatan para ulama) yang berdasar hadist shaihi dalam hal ini sehingg tidak diperbolehkan menyelisihinya. (lihat Al Mughni, Ibnu Qudamah 3/216).
Di ambil dari materi Kajian Majelis Taklim dan Dakwah “Husnul Khotimah” Masjid An Nut Jagalan Malang, pengasuh Al Ustadz Abdullah Shaleh Al Hadromi.

http://abuzubair.wordpress.com/2007/07/26/seputar-hukum-shalat-jama%E2%80%99-dan-qashar/

Senin, 14 Juli 2014

GENERAL HEALING TOUCH (PENYEMBUHAN DENGAN TEHNIK SENTUHAN SECARA MENYELURUH)

Bagian II


Tulisan saya ini adalah sebagian kecil saja dari Buku "Self healing With Ruqyah" yang lagi saya dan Dokter Ahmad Alhkandery susun yang berisi beragam tehnik khusus self healing untuk mengobati penyakit fisik, psikis juga gangguan jin dan sihir. Sebagian kecil tulisan yang saya posting ini saya berikan gratis ilmunya dengan harapan semoga umat muslim dapat mempelajarinya dan sebagai tabungan amal saya dibulan puasa ini ^_^.

Syukron jazakillah kepada Siti Nurumia yang sudah menjadi model pada tulisan ini :

Berikut ini pembahasan GENERAL HEALING TOUCH

Persiapan Pendahuluan

Berwudhulahterlebih dahulu sebelum melakukan self healing dengan metode healing touch. Posisipertama ini adalah posisi sikap Senyum, Rileks dan Pasrah. Anda boleh memilihuntuk duduk bersila atau duduk di kursi dengan tapak kaki menyentuh lantai.Pastikan tulang belakang tegak namun tetap rileks. Senyumlah, lupakan semuamasalah anda. Rasakan seluruh tubuh anda dari kepala hingga kaki. Kendurkansemua otot-otot.
Bernafasdengan biasa dan tenang. Pasrahkan hati anda kepada Allah dengan kesadaran didalam hati anda bahawa anda adalah makhluknya yang sentiasa layak untukmendapat rahmat dan kasih sayang-Nya yang luas dan melimpah. Sikap sikapSenyum, Rileks dan Pasrah perlu anda pertahankan sepanjang melakukan selfhealing bahkan sehingga ke setiap ruang kehidupan anda seharian. Sikap Senyum,Rileks dan Pasrah melatih memendam ego anda dan melatih sikap ikhlas.

Senyum, Rileks dan PasrahSenyum, Rileks dan Pasrah


 Bacalah ta'awudz dan doa meminta pertolongandan kekuatan beberapa kali dibawah ini dengan mentaddaburi artinya dengankhuyu
Hasbunallah wani’mal wakiyl
"CukuplahAllah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".(AliImran: 173)


Lalu dekatkan kedua telapak tangan kemulutdengan jarak hanya berkisar 3 cm. Lalu bacalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan AnNaas sebanyak tiga kali dengan setiap selesai membaca 1 surat dihembuskankekedua telapak tangan.

PelaksanaanSelf Healing dengan Tehnik Ruqyah Healing Touch secara General.

Awali peletakan kedua telapak tangan di wajah(posisi 1) lalu bacalah surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq danAn Naas sebanyak 7 kali ulangan atau lebih dengan khusyuk (Boleh membacadoa-doa ruqyah lainnya).
Membacanya harus disuarakan (jahr) agargelombang energi ruqyah benar-benar menggetarkan dan memperbaiki getaran seltubuh yang tidak selaras dan seimbang.
Setelah cukup membaca ayat ruqyah pada posisikesatu pindahkan kedua telapak tangan kearah kepala bagian atas (lihat posisi2) lalu bacalah ayat ruqyah begitu selesai membaca pindahkan keposisiberikutnya (ke 3 dan seterusnya).

 

No.1 (Depan wajah) : Posisi ini berguna untuk menghilangkan rasa sakit diwajah, hidung, gigi dan dagu. Meningkatkan konsentrasi dan keseimbangan,meredakan stress dan meningkatkan kesadaran spiritual
No.2 (Kepala kiri dan kanan) : Menyeimbangkan kerja kelenjar pituitary dankelenjar pineal dengan menyeimbangkan kada hormone di dalam otak. Posisi inijuga ampuh untuk mengurangi sakit kepala dan menyeimbangkan fungsi otak kiridan otak kanan. Beberapa pasien bahkan mengatakan memori mereka lebih kuatsetelah menerima terapi ruqyah di posisi ini.

 


No.3 (Sisi wajah) : Di Posisi ini, kita memberikan vibrasienergi ruqyah  pada organ-organdalam telinga, rahang, gigi. Memberi energi diposisi ini akan mengobati semuagangguan pendengaran, telinga berdengung, sakit rahang dan gigi.
No.4 (Belakang kepala): Di posisi ini, kita memberikanvibrasi energi ruqyah pada bagianbawah dari otak, tulang belakang dan cerebellum. Memberi energi Ruqyah disinidapat meningkatkan kemampuan berbahasa, kreativitas dan membebaskan emosiseseorang dari rasa takut.
 


No. 5(ubun-ubun) : Di posisi ini, kita memberikan vibrasi energi ruqyah  pada puncak kepala melalui ujung jari-jariyang menyentuh ubun-ubun.Tugas bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalahmengarahkan perilaku seseorang. Dengan diberi energi pada ubun-ubun Insya Allahakan menghilangkan prilaku negatif dan terjadi peningkatan spiritualitas.Selain itu akan semakin menyehatkan otak kiri dan kanan.
No. 6 (Tenggorokan) : Posisi ini akan memperbaiki sirkulasi darah, kelenjargetah bening, tekanan darah dan metabolisme tubuh. Memberi rasa percaya diri,kedamaian, rasa tenang dan kegembiraan. Posisi ini juga meningkatkankreativitas dan komunikasi
 


No. 7.a dan 7.b (Dada) : Ada dua fersi peletakantangan didaerah dada silahkan pilih yang paling disukai. Dengan diberinyaenergi di daerah dada ini akan memperlancar sirkulasi darah, jantung, paru-parudan kelenjar thymus. Mengobati asma, kanker payudara dan beragam penyakitlainnya diwilayah dada. Memberi vibrasi energi ruqyah di posisi ini akan membuat seseorangmerasa kepercayaan dirinya meningkat, mempunyai mental yang stabil danharmonis.

 



No.8 (Tangan kiri diperut atas): Posisi ini memberi vibrasienergi ruqyah pada liver,lambung, empedu, limfa dan sistem pencernaan. Seringkali pasien merasakan rasatakut, kuatir dan gelisahnya berkurang setelah mendapatkan terapi di posisiini.
No.8 (Tangan kanan dipusar) : Posisi ini memberi vibrasienergi ruqyah pada organliver, pancreas, limfa dan usus besar. Sangat berguna untuk melepaskan stressdan kegelisahan.
No.9 (Perut bagian bawah) : Posisi ini memberi vibrasienergi ruqyah  pada usus besar, usus halus, ovarium, rahimdan organ reproduksi. Semua gejala penyakit yang disebabkan oleh gangguan dialat kelamin dapat disembuhkan melalui posisi ini. Selain itu, posisi ini jugamembebaskan emosi seseorang dari rasa takut, tekanan dan kegelisahan.


No. 10.a dan 10.b (Ginjal kanan dan kiri) : Posisi ini memberikan vibrasienergi ruqyah padaginjal [1].

No.11(Sisi-sisi scapula) : Memberi vibrasi energi ruqyah pada posisi ini menghasilkanefek seperti pada posisi No.7 . Tetapi posisi ini juga dapat menyembuhkangangguan pada leher, mitral valve, tulang belakang bagian thorak, tulangbelakang bagian lumbar, dan sistem saraf.
No.12(Punggung atas) : Memberi vibrasi energi ruqyah ini memberikan efek sepertipada posisi No.7. Tetapi posisi ini juga dapat menyembuhkan gangguan padatulang belakang bagian thorak, tulang belakang bagian lumbar, dan sistem saraf.Memberikan energi pada tubuh secara menyeluruh dan meredakan tegangan.
 


No.13(Lumbar) : Memberikan vibrasi energi ruqyah efek seperti pada posisi No.8  termasuk gangguan pada ginjal, kelenjaradrenalin dan lumbar.
No.14 (Tulangbelakang bawah) : Memberi vibrasi energi ruqyah ini memberikan efek sepertipada posisi No.9 dan tulang bagian bawah seperti bagian bawah tulang belakang,coccyx, pubis dan sistem saraf.


 


No.15(Paha), 16 (Betis), 17 (Telapak Kaki), 18 ( variasi pose dua tangan di betis) :Memberi vibrasi energi ruqyah dibagian paha, betis dan telapak kaki akanmemperlancar aliran darah juga dapat mengobati penyempitan pembuluh darahdikaki yang menyebabkan kesemutan, dapat mengobati farises.


Kelebihan tehnikini adalah :
1.       Membersihkantubuh baik secara fisik maupun non fisik (eterik) dari seluruh energi negatif.
2.       Memberikanenergi healing yang menyehatkan dan menyembuhkan diseluruh bagian organ tubuhmanusia.
3.       Membuatawet muda, menghilangkan kerutan diseluruh tubuh dan tubuh kita sulit terkenaberagam penyakit.
4.       Memberikanproteksi (energi perlindungan) keseluruh tubuh dari segala mara bahaya.
5.       Menjadikantubuh kita selalu diberkahi dengan nur Ilahiyah.

........................BERSAMBUNG.....................

=================================================
[1]Dengansehatnya ginjal akan mudah mengeluarkan banyak zat sisa dan limbah serta racunatau toksin yang dikeluarkan melalui urine, Mempertahankan keseimbangan KadarAsam dan Basa. Ginjal akan sempurna mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yangmerugikan bagi tubuh seperti urea, asam urat, amoniak, creatinin, garamanorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Ginjal akan sempurna mengembalikankembali zat yang masih berguna bagi tubuh kembali menuju darah. Zat tersebutberupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Ginjal dapat dengan sempurna mengontroljumlah cairan darah yang dipertahnkan agar tetap seimbang didalam tubuh. MengaturKeseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah.Penghasil Zat dan Hormonseperti eritropoietin, kalsitriol, dan renin. Ginjal jugaakan mudah menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangangaram-garam di dalam tubuh. Dan akan menjaga kadar pH darah agar tidak terlaluasam.

Melawan Santet Dengan Teh Ruqyah


Melawan Santet Dengan Teh Ruqyah



Jangan perputus asa ketika ada panggilan jihad melawan kesyirikan, minggu ini saya kerja masuk malam sehingga siang hari perlu juga istirahat, baru istirahat ada panggilan sebuah nomer tak di kenal, dia bilang pak apa bisa saya jemput sekarang, saya bilang ada apa ya ? begini pak anak saya sekarang perutnya membuncit / membesar secara tiba tiba padahal dia tidak hamil, begitu ada panggilan seperti itu saya langsung bangun mandi gosok gigi agar baunya harum krn klo lagi puasa rata rata mulut berbau.

Lima menit perjalanan sudah sampai langsung di persilahkan masuk kamar di dampingi suami, ibu, dan saudaranya, karena tadi bilang perutnya tiba tiba membesar , saya tanya lho tadi katanya perutnya membesar sekarang koq tidak membesar , yang sakit bilang tadi membesar pak seperti orang hamil 9 bulan tapi bapak dalam perjalanan ke sini tiba tiba perut mengecil dan ini sering seperti itu kadang di ikuti pingsan secara tiba tiba, kadang kepala , perut seperti di tusuk tusuk pisau, kadang juga ada segenggam benjolan sekepal tangan orang dewasa berjalan jalan dan pindah pindah,Saya tanya sakitnya sudah berapa hari ? dia bilang sudah hampir 14 tahun namun sakitnya tidak terus menerus, kadang kumat kadang sembuh sampai saya putus asa, padahal sudah berobat ke dokter tingkat nasional bahkan adik saya juga dokter , berobat pula ke orang pintar, ke peruqyah surabaya ke peruqyah mojokerto juga namun belum di beri kesembuhan secara total, analisa dokter pun berbeda beda ada yang saki lupus ada yang sakit mahg kronis dan macem macem.

Maka saya beri nasehat tentang kesyirikan , taubat, tauhid ,ujian ,sabar juga perlu istiqomah. Maka saya memberi penjelasan sedikit karena klihatannya dia sudah putus asa,
dalam realita lain, tatkala sebuah penyakit sedang mendera, penderita hanya pasrah total terhadap penyakit tersebut. Seharian dihabiskan dalam tangisan semata, tanpa usaha dan upaya. Seolah-olah harapan sudah tertutup rapat. Atau bisa saja dalam kehidupan rumah orang tua merasa capek, manakala melihat sang buah hatinya berulah, bandel dan nakal. Banyak petuah telah diupayakan agar sang anak menyadari pentingnya berbuat santun. Tapi apa dikata, ternyata sang anak justru melawan menentang. Dia tetap bandel, nakal dan urakan. Menghadapi kenyataan ini, terpaksa sebagai orang tua hanya mengelus dada, bersabar. Namun, terkadang membuatnya putus harapan mengahadapi kenyataan pahit ini.
Itu sebagian potret sikap keterputus-asaan, yang terkadang menyelinap hinggap pada seseorang. Semua rasa pesimis tersebut harus dipupus. 

Karena, Allah pasti memberikan pertolongan dan jalan keluar bagi yang mau berusaha. Jalan keluar menghadapi putus asa ini dapat ditempuh dengan mengetahui hakikatnya, faktor penyebab masalah yang sedang melilitnya, dan dampak apa dengan solusi yang diambilnya. Bila sudah diketahui dengan seksama, niscaya akan membantu mengentaskan diri dari penyakit ini, atau menghindarinya sebelum menimpanya secara lebih berat. Proses ruqyah pertama pun dimulai ada sekitar 5 menit tidak ada reaksi apa apa malah dia wajahnya berseri dan tersenyum padahal selama sakit dia sangat sulit untuk tersenyum, Dalam hati saya meminta kepada Allah agar di tunjukkan penyakit serta meminta kesembuhan darinya, tiba tiba saya ingat ada teh di tas saya , maka saya suruh buat teh itu tadi, sambil menunggu buat teh keluarga saya nasehati tentang kesyirikan sebuah zimat sehingga dia menyerahkan sebuah zimat yang dikalungkan di lehernya seperti yang ada di gambar.

Kejadian yang menakjubkan di depan mata saya, sayang tidak ada yang merekam karena memang saya jarang merekam sipasen. Setelah teh jadi lalu di minum sambil baca bismillah, Subkhanallah apa yang terjadi tiba tiba perut membesar perlahan lahan sehingga sebesar ibu hamil 9 bulan, dalam hati saya bilanng / menggadu kepada Allah ini apa yang terjadi ya Allah makhluk apa yang ada di dalam perut ini sehingga perut membesar seperti orang hamil 9 bulan, maka hambamu meminta memohon kepadMu ya Allah sembuhkanlah saudaraku ini dari sakitnya, Apapun makhluk yang ada di dalam perut ini adalah atas kehendaMu ya Allah ya jabbar ya muhaimin.

Setelah berdoa dalam hati sesi ruqyah kedua pun dimulai dengan izin Allah juga secara perlahan lahan dalam kurun 2 menitan perut mengempis dan normal kembali di iringi sendawa terus menerus hingga sembuh dan bisa ketawa senyum lagi, Di antara rahmat Allah bahwa bagaimanapun berat dan memayahkannya suatu penyakit, namun Allah hendak memberikan bagi seorang hamba, pasti si hamba akan diberi kemudahan mendapat obat yang mujarab dan penyembuhan yang efektif. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan obatnya.”(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim)

Akan tetapi di samping taufiq dari Allah, kesembuhan itu harus memenuhi beberapa hal. Coba perhatikan kisah Nabi, kekasih Allah, mengetuk jiwa orang yang penuh keyakinan:
“Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan kesembuhan…”(Asy-Syu’ara: 80) Penyembuh sesungguhnya hanyalah Allah, yang menghilangkan bala bencana hanyalah Allah semata. Seorang ahli ruqyah atau pengobatan dengan ruqyah, dokter, obat-obatan dan berbagai sarana lain terkadang dijadikan jalan oleh Allah untuk mempermudah kesembuhan. Maka hendaknya kita menjadikan ketawakalan kita kepada Allah, kebergantungan kita kepada-Nya untuk memperoleh kemenangan dengan kesehatan dan keselamatan di dunia, serta keselamatan dan kejayaan di akhirat kelak.